TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas wanita percaya bahwa kenaikan berat badan selama menopause tidak bisa dihindari. Itu mungkin karena data tampaknya mendukung kesimpulan ini. Hampir dua pertiga wanita memenuhi syarat sebagai kelebihan berat badan atau obesitas pada usia 50 tahun. Persentase ini hanya meningkat untuk wanita berusia 60-an.
Jika Anda mendekati menopause, Anda mungkin takut kehilangan kendali atas berat badan dan tubuh Anda. Jika Anda sedang dalam masa menopause dan telah menambah berat badan, Anda mungkin menyalahkan menopause untuk penambahan yang tidak diinginkan pada bagian tengah tubuh Anda. Anda mungkin merasa seperti korban dalam tubuh Anda sendiri dan percaya bahwa menurunkan berat badan berada di luar jangkauan Anda.
Melansir laman Mind Body Green, Obstetri/Ginekolog dan spesialis kedokteran fungsional, Kyrin Dunston mengatakan penelitian dengan jelas menyatakan bahwa menopause tidak bertanggung jawab atas kenaikan berat badan di usia paruh baya.
Sebuah penelitian yang diselesaikan di Australia dan dilaporkan dalam jurnal Climacteric, yang mempelajari penambahan berat badan yang berkaitan dengan status menopause, menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penambahan berat badan saat wanita berkembang melalui menopause.
"Sebagian besar penelitian yang menunjukkan menopause sebagai penyebab kenaikan berat badan tidak menggunakan gaya hidup sebagai kontrol. Jika mereka melakukannya, mereka akan melihat bahwa wanita yang lebih tua sering berolahraga lebih jarang dan lebih intens, mengonsumsi lebih banyak alkohol, dan makan makanan yang kurang seimbang—semua faktor yang menentukan tingkat kenaikan berat badan," tambahnya.
Menurut Dunston, berat badan wanita cenderung bertambah seiring bertambahnya usia, terlepas dari status menopause mereka. "Ini adalah kabar baik karena itu berarti bahwa penambahan berat badan sepenuhnya di bawah kendali kita. Kita hanya perlu mengatasi faktor-faktor yang menyebabkannya," lanjutnya.
Tentu saja, mengubah apa dan kapan Anda makan serta meningkatkan aktivitas fisik adalah bagian dari jawabannya. Tapi makanan dan olahraga bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan. Pada kenyataannya, kelebihan lemak hanyalah gejala dari masalah mendasar dan bukan masalah itu sendiri.
Lemak adalah tangki penyimpanan energi kita. Agar berhasil mencapai berat badan yang sehat dan mempertahankannya, Anda perlu mencari tahu mengapa tubuh Anda menyimpan lemak alih-alih membakarnya berikut ini.
Penyebab lemak berlebihan
1. Keseimbangan hormon
Tujuh hormon metabolisme utama termasuk insulin, tiroid, kortisol, DHEA, estrogen, progesteron, dan testosteron. Hormon memberi sinyal kapan tubuh harus membakar lemak untuk bahan bakar untuk menciptakan energi dan kapan harus menyimpan lemak dalam keadaan darurat. Ketujuh hormon harus seimbang agar lemak yang kita simpan dapat menerima sinyal yang tepat.
Berhubungan dengan apa yang dikatakan tubuh Anda bisa rumit, tetapi hormon yang seimbang sangat penting untuk berat badan yang sehat. Perhatikan baik-baik kebiasaan makan, suasana hati, tingkat stres, dan kehidupan seks Anda untuk petunjuk tentang mana hormon yang mungkin tidak seimbang untuk Anda.
Menyeimbangkan hormon Anda akan terlihat berbeda untuk setiap orang. Beberapa ketidakseimbangan hormon mudah dilihat dari luar. Ketidakseimbangan hormon lainnya memerlukan tes darah dan pengobatan untuk mengobati dengan benar. Terlepas dari itu, jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres, konsultasikan dengan praktisi medis Anda.
2. Kekurangan nutrisi
Nutrisi menciptakan energi, mengatur suasana hati kita, membakar lemak, dan membangun otot. Jadi, apa yang terjadi jika kita tidak mendapatkan cukup nutrisi dari makanan kita?
Jika tubuh kita tidak memiliki semua vitamin dan mineral penting yang dibutuhkannya, metabolisme kita mulai melambat. Metabolisme yang lambat berarti lebih sedikit energi, suasana hati yang tidak menentu, lebih banyak penyimpanan lemak, dan lebih sedikit otot.
Solusi untuk yang satu ini sederhana: diet lengkap makanan utuh, termasuk protein yang diberi makan rumput, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks. Memilih makanan padat nutrisi daripada makanan ringan olahan memberi tubuh kita semua yang dibutuhkan untuk membuat kita tetap berenergi, kenyang, dan bugar.
3. Keseimbangan energi
Terakhir, kita perlu mengatasi "tak berwujud" dari ketidakseimbangan energi. Kesehatan mental kita memainkan peran penting dalam kesehatan fisik kita. Alasan ketidakseimbangan energi sangat beragam seperti jumlah orang di bumi ini. Anda bisa tidak bahagia dalam suatu hubungan atau tidak puas dengan pekerjaan; apapun masalahnya, keseimbangan penting antara pikiran, tubuh, dan jiwa itu hilang.
Satu-satunya cara untuk mengatasi ketidakseimbangan energik adalah dengan melihat ke dalam. Teknik meditasi dan pernapasan memberi kita waktu sendirian yang kita butuhkan untuk melakukan pekerjaan batin yang penting ini. Menemukan keseimbangan dalam pikiran dan jiwa kita adalah prospek yang menakutkan. Solusinya akan terlihat berbeda untuk setiap orang, tetapi terkadang mencari bantuan dari luar adalah dorongan yang kita butuhkan untuk mengembalikan diri kita ke jalur yang benar.
Alih-alih menyalahkan kenaikan berat badan bagian tengah tubuh pada menopause, kita perlu belajar untuk memeriksa akar penyebabnya. Solusi mungkin berbeda dari orang ke orang, tetapi faktor-faktor ini akan memberi Anda beberapa panduan tentang di mana untuk memulai. Anda dapat belajar mengontrol berat badan Anda dengan membaca sinyal tubuh Anda. Keseimbangan hormon, kekurangan nutrisi, dan keseimbangan energi semuanya memiliki gejala dan solusi yang berbeda. Namun, setelah ditangani, masing-masing akan membawa Anda selangkah lebih dekat untuk menghilangkan keyakinan bahwa penambahan berat badan harus terjadi seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Ingin Menurunkan Berat Badan tapi Tetap Bisa Makan Enak, Ini Kiatnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.