TEMPO.CO, Jakarta - Anak kedua Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, Rayyanza Malik Ahmad, menjalani khitan atau sunat pada Selasa, 4 Januari 2021. Selama proses khitan, dia tampak tenang sambil mengisap empeng.
Nagita dan Raffi membagikan proses khitanan adik Rafathar itu dalam sebuah unggahan video di Instagram, Selasa.
“Bismillah, Rayyanza mau sunat. Doain, amin. Selamat punya bentuk baru,” ujar Raffi Ahmad di unggahan video di dalam ruang tindakan.
Beda dengan Rafathar yang disunat di usia 4,5 tahun, Rayyanza menjalani khitan saat usianya masih 1 bulan. Beda dengan anak-anak yang kebanyakan menangis saat disunat, Rayyanza terlihat tenang. Hanya sesekali dia terdengar bersuara. Selama proses tersebut matanya melihat ke atas, memperhatikan orang-orang di sekitarnya.
Bukan hanya Nagita dan Raffi, beberapa selebritas juga memutuskan mengkhitan anak saat masih bayi. Alasan mereka bermacam-macam. Zaskia Adya Mecca, misalnya, menyunat anak kelimanya, Bhaj Kama, pada usia 15 hari. Adapun anak keempatnya, Bhre Kata, di usia tiga hari. Zaskia mengatakan, menyunat anak laki-laki sedini mungkin mengurangi risiko infeksi saluran kemih karena membersihkannya jadi lebih mudah.
Baca Juga:
Zaskia Sungkar dan Irwansyah juga menyunat anaknya, Ukkasya Muhammad Syahki, di usia belum genap sebulan. Alasannya, dia tak ingin anaknya mengalami infeksi saluran kemih. Dokter juga menyarankan dia menyunat lebih dini karena proses penyembuhannya lebih cepat. Zaskia mengikuti langkah adiknya, Shiren Sungkar, yang menyunat anaknya, Teuku Adam Alfatih, di usia 21 hari.
TyaAriestya juga menyunat anaknya saat masih bayi karena mengalami infeksi saluran kemih dan berat badannya tidak mengalami kenaikan selama berbulan-bulan.
Melansir laman Healthline, American Academy of Pediatrics mengevaluasi manfaat kesehatan sunat pada bayi laki-laki baru lahir lebih besar daripada risikonya.
Beberapa manfaat sunat yang diteliti antara lain menurunkan risiko infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada tahun pertama kehidupannya. ISK yang parah atau berulang dapat menyebabkan kerusakan ginjal atau bahkan sepsis (infeksi aliran darah).
Selain itu, sunat pada bayi juga menurunkan risiko tertular HIV dan beberapa penyakit lain yang dibagikan melalui kontak seksual. Namun, perlu diingat bahwa sunat bukanlah pencegahan untuk infeksi menular seksual.
Menurunkan risiko kondisi kulit yang dapat mempengaruhi penis, seperti phimosis. Risiko lebih rendah juga tercatat untuk kanker penis dan kanker serviks pada pasangan wanita dari pria yang disunat.
Risiko komplikasinya sangat kecil, diperkirakan hanya 0,2 persen untuk kerusakan penis dan itu pun sering terjadi pada sirkumsisi yang dilakukan di luar rumah sakit. Insiden komplikasi minor, seperti perdarahan atau infeksi, dilaporkan sekitar 3 persen. Tetapi risiko ini minimal jika prosedur dilakukan oleh profesional medis terlatih dalam lingkungan yang steril.
Baca juga: Zaskia Adya Mecca Sunat Anak di Usia 2 Minggu, Ini Keuntunganya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.