TEMPO.CO, Jakarta - Tahun baru jadi awal untuk memulai hal baru yang penuh harapan. Kebanyakan orang mungkin akan membuat resolusi tahun baru dan berkomitken kepada diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Pada awal menjalani resolusi akan penuh semangat dan energi, kemudian seiring waktu, kebanyakan orang akan gagal mengikuti resolusinya dan kehilangan jejak semangat.
Jika Anda mengalami hal seperti itu dan tidak tahu mengapa bisa terjadi, berikut alasan mengapa resolusi tahun baru sering kali gagal.
1. Menetapkan tujuan yang tidak realistis
Orang-orang menetapkan resolusi yang tidak masuk akal dan cenderung sulit dicapai sehingga mereka akan cepat bosan menjalaninya. Penting mempertimbangkan apakah resolusi itu mudah dicapai atau tidak. Jika sudah memutuskan untuk menjalaninya karena yakin bahwa resolusi itu masuk akal dan dapat dilakukan, maka harus bertekad untuk mengubah perilaku agar dapat mencapai resolusi itu.
2. Kurangnya perhitungan
Bekerja sama dengan pelatih, mentor, atau mitra akuntabilitas dapat menambah energi dan memberikan motivasi yang tepat ketika membutuhkannya. Pelatih bisa memberikan tips dan ilmunya sehingga dapat mengikuti langkah-langkah untuk mencapai tujuan kita. Hindari orang-orang yang dapat menguras energi saat memilih pasangan, carilah mereka yang bertanggung jawab, dan bekerjalah dengan rekan-rekan yang memotivasi terutama ketika merasa sedih.
3. Tidak ada kemajuan
Menyadari adanya kemajuan menunjukkan keberhasilan melakukan sesuatu. Apa yang sudah direncanakan harus dilakukan dan apa yang telah dilakukan dapat menjadi kebiasaan. Banyak hambatan yang terjadi dikarenakan karena asumsi, kesimpulan, penilaian, pemikiran yang berlebihan dan referensi sebelumnya. Padahal rekam jejak pencapaian sebelumnya dapat dijadikan sebagai pengembangan konsistensi resolusi.
4. Tidak ada perencanaan
Perencanaan yang baik selalu disandingkan dengan implementasi yang baik. Lebih realistis dalam membuat resolusi, merencanakan langkah-langkah tindakan, lalu memecahnya menjadi bagian-bagian aksi yang lebih kecil, dan menjadwalkannya di kalender. Tujuan terencana bisa dimulai per minggu. Perencanaan juga harus dibarengi dengan penyesuaian yang telah dipersiapkan sebelumnya, bersama dengan pemahaman terkait tantangan-tantangan dari resolusi. Ini dapat meningkatkan peluang untuk sukses dalam tujuan jangka panjang.
5. Keraguan dan kepercayaan diri yang rendah
Jangan biarkan kejadian masa lalu menimbulkan pikiran bahwa kegagalan di masa lalu akan terulang lagi. Setelah belajar dari kegagalan sebelumnya, kini saatnya mulai bekerja keras. Setiap pencapaian harus dirayakan karena itu dapat memotivasi untuk bisa kerja lebih keras seterusnya. Memfokuskan pada semua perhatian dan energi dari yang dilakukan. Latihlah rasa syukur, kasih sayang, dan cinta untuk diri sendiri. Jangan biarkan kemunduran kecil atau kekecewaan membuat menjadi pribadi yang selalu takut melangkah dan berpikiran akan gagal terus-menerus.
Ingatlah, kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan. Jika percaya pada diri sendiri, maka perencanaan yang tepat akan membawa hasil, ditambah dengan pelaksanaan, pembelajaran, mencari bantuan, dan pembinaan yang tepat. Lanjutkan semua langkah, dan percaya bahwa ini bisa dicapai. Rasa tanggung jawab terhadap apa yang sudah direncanakan dan berkomitmen untuk terus melakukannya sampai tercapai merupakan tips terbaik menjalani resolusi tahun baru jangka panjang.
Baca juga: 7 Resolusi Tahun Baru 2022 Agar Hidup Lebih Sehat dan Bahagia
SHELAMITA AZZAHRA | TIMES OF INDIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.