Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Anak yang Tidak Direkomendasikan Dapat Vaksinasi Covid-19

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Botol kecil berlabel stiker
Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun secara resmi dimulai Selasa, 14 Desember 2021. Namun, tak semua anak direkomendasikan mendapatkan vaksin ini. Ada beberapa kondisi yang membuat mereka tidak dianjurkan divaksinasi.

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan untuk anak-anak vaksin buatan sinovac. Adapun dosis yang diberikan pun sama dengan penerima vaksin covid-19 pada kelompok orang dewasa  yakni tetap 0,5 ml. Lebih lanjut, Budi menerangkan bahwa  pemberian vaksin dosis pertama dan vaksin dosis kedua memiliki jarak sekitar 4 minggu atau 1 bulan lamanya. 

Rekomendasi vaksinasi Covid-19 untuk anak dikeluarkan Ikatan Dokter Anak (IDAI) bulan lalu. Melansir video YouTube Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ketua Umum IDAI Pimprim B. Yanuarso mengatakan, rekomendasi ini dikeluarkan mengingat  kasus Covid pada anak mencapai 13 persen. Anak-anak juga sudah mulai mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, termasuk anak-anak usia di bawah 12 tahun.

“Yang penting, anak selain bisa tertular dia juga bisa jadi penular, bisa menularkan virus Covid ke orang-orang di sekitarnya, pada lansia yang risikonya tinggi atau kepada om tantenya yang punya komorbid. Dengan demikian. Sangat penting untuk melakukan imuniasai pada anak-anak usia 6 tahun dalam rangka memutus penyebaran virus corona di masa pandemi ini,” kata dia.

Meskipun demikian, rekomendasi tersebut bersifat dinamis, sehingga sewaktu-waktu masih dapat berubah seiring dengan adanya perkembangan bukti-bukti lain secara ilmiah.

Berikut ada beberapa kondisi anak yang tidak bisa divaksin.

1. Anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan
2. Pascaimunisasi lain yang kurang dari 1 bulan
3. Remaja yang sedang mengandung atau hamil
4. Anak penderita hipertensi dan diabetes melitus
5. Memiliki penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali.
6. Anak dengan penyakit mielitis transversa,yakni kondisi peradangan pada satu bagian di saraf tulang belakang.
7. Anak penderita Acute demyelinating encephalomyelitis (ADEM), yaitu jenis peradangan langka yang berdampak pada otak dan sumsum tulang belakang yang biasanya menyerang anak-anak.
8. Anak penderita Sindrom Gullian Barre  yang merupakan salah satu jenis penyakit autoimun. 9. Anak penderita kanker yang tengah menjalani kemoterapi/radioterapi 
10. Pasien Anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat 
11. Anak sedang mengalami demam hingga 37,50 C 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, untuk anak penderita kanker dalam fase pengobatan atau fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang masih  terkontrol, dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan tetap berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menerima vaksin Covid-19, pada dokter penanggungjawab pasien sebelumnya.

Piprim mengatakan, meski sudah divaksinasi, anak tetap harus pakai masker dengan benar saat keluar rumah, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika tak penting. 

#PakaiMasker #JagaJarak #CuciTangan #DiamDiRumah

Baca juga: Vaksinasi Covid untuk Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun Gunakan Sinovac, Kenapa?

BISNIS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

1 jam lalu

Seorang calon jamaah haji mendapatkan suntikan vaksin Meningitis pada pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel, Pamulang, Tangsel, Selasa (4/9). ANTARA/Muhammad Iqbal
4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.


Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

5 jam lalu

Waspadai Trombosit Tak Normal
Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

8 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

20 jam lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

1 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

1 hari lalu

Ilustrasi meningitis. Shutterstock
Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

1 hari lalu

Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa, 5 April 2022. Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyelenggarakan vaksinasi booster jenis Pfizer dan Astrazeneca sebanyak 1.000 dosis. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.


Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

1 hari lalu

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membantu jemaah haji dalam gladi posko pelaksanaan haji 1445H/ 2023 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa 26 Maret 2024. Gladi posko yang diikuti 1.120 petugas PPIH Arab Saudi tersebut untuk mengecek dan memantapkan kesiapan saat puncak pelaksanaan haji 2024 di Arab Saudi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.


AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 Karena Surplus

2 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 Karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia


Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

2 hari lalu

Ilustrasi lupus. Shutterstock
Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.