TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun secara resmi dimulai Selasa, 14 Desember 2021. Namun, tak semua anak direkomendasikan mendapatkan vaksin ini. Ada beberapa kondisi yang membuat mereka tidak dianjurkan divaksinasi.
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan untuk anak-anak vaksin buatan sinovac. Adapun dosis yang diberikan pun sama dengan penerima vaksin covid-19 pada kelompok orang dewasa yakni tetap 0,5 ml. Lebih lanjut, Budi menerangkan bahwa pemberian vaksin dosis pertama dan vaksin dosis kedua memiliki jarak sekitar 4 minggu atau 1 bulan lamanya.
Rekomendasi vaksinasi Covid-19 untuk anak dikeluarkan Ikatan Dokter Anak (IDAI) bulan lalu. Melansir video YouTube Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ketua Umum IDAI Pimprim B. Yanuarso mengatakan, rekomendasi ini dikeluarkan mengingat kasus Covid pada anak mencapai 13 persen. Anak-anak juga sudah mulai mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, termasuk anak-anak usia di bawah 12 tahun.
“Yang penting, anak selain bisa tertular dia juga bisa jadi penular, bisa menularkan virus Covid ke orang-orang di sekitarnya, pada lansia yang risikonya tinggi atau kepada om tantenya yang punya komorbid. Dengan demikian. Sangat penting untuk melakukan imuniasai pada anak-anak usia 6 tahun dalam rangka memutus penyebaran virus corona di masa pandemi ini,” kata dia.
Meskipun demikian, rekomendasi tersebut bersifat dinamis, sehingga sewaktu-waktu masih dapat berubah seiring dengan adanya perkembangan bukti-bukti lain secara ilmiah.
Berikut ada beberapa kondisi anak yang tidak bisa divaksin.
1. Anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan
2. Pascaimunisasi lain yang kurang dari 1 bulan
3. Remaja yang sedang mengandung atau hamil
4. Anak penderita hipertensi dan diabetes melitus
5. Memiliki penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali.
6. Anak dengan penyakit mielitis transversa,yakni kondisi peradangan pada satu bagian di saraf tulang belakang.
7. Anak penderita Acute demyelinating encephalomyelitis (ADEM), yaitu jenis peradangan langka yang berdampak pada otak dan sumsum tulang belakang yang biasanya menyerang anak-anak.
8. Anak penderita Sindrom Gullian Barre yang merupakan salah satu jenis penyakit autoimun. 9. Anak penderita kanker yang tengah menjalani kemoterapi/radioterapi
10. Pasien Anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat
11. Anak sedang mengalami demam hingga 37,50 C
Namun, untuk anak penderita kanker dalam fase pengobatan atau fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang masih terkontrol, dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan tetap berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menerima vaksin Covid-19, pada dokter penanggungjawab pasien sebelumnya.
Piprim mengatakan, meski sudah divaksinasi, anak tetap harus pakai masker dengan benar saat keluar rumah, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika tak penting.
#PakaiMasker #JagaJarak #CuciTangan #DiamDiRumah
Baca juga: Vaksinasi Covid untuk Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun Gunakan Sinovac, Kenapa?
BISNIS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.