Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Marshanda Berdamai dengan Gangguan Bipolar, Butuh Empat Tahun Menerima

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Aktris dan penyanyi, Marshanda. Foto: Instagram Marshanda
Aktris dan penyanyi, Marshanda. Foto: Instagram Marshanda
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMarshanda memiliki pengalaman buruk di masa lalu. Beberapa tahun silam, perempuan yang akrab disapa Caca itu mengaku kalau dirinya bahkan mengalami perseteruan dengan ibunya sendiri. 

Pada 2009, Marshanda didiagnosis mengidap bipolar, sebuah gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati, mulai dari posisi terendah atau yang biasa disebut sebagai depresif, hingga tertekan ke posisi tertinggi atau yang biasa disebut mania. 

Marshanda menyatakan bahwa ia membutuhkan waktu hingga empat tahun untuk bisa mengakui bahwa dirinya memiliki bipolar. Ia sempat berada di masa penolakan. Hingga pada akhirnya, Marshanda bisa menerima kenyataan itu dan rajin kontrol ke psikiater, sehingga gangguan bipolar yang dialaminya bisa berangsur stabil. 

“Bipolar ini, menurut para dokter dan psikiater di dunia, adalah sebuah disorder yang tak bisa disembuhkan. Sekarang pun aku masih ada gangguan itu, tapi karena sudah belajar menerima dan berdamai dengan keadaan, aku bisa tenang ketika tendensi buat kambuh,” ungkap Marshanda dalam siaran pers puncak perayaan Festival Pulih pada 27 November 2021. 

Satu-satunya cara paling efektif agar gangguan tersebut tidak berbahaya, kata Marshanda, adalah dengan mengatur emosi. Marshanda menegaskan bahwa mengatur emosi yang ia maksud tidak dilakukan dengan melawan emosi negatif. 

“Jangan dilawan, diterima dan diidentifikasi saja: emosi apa yang sedang kita rasakan? Mengapa? Namun, akal sehat harus tetap kita dahulukan dan berjanji pada diri sendiri untuk terus berbenah diri menjadi lebih baik,” terangnya. 

Perempuan kelahiran 1989 ini juga merasa bahwa tantangan dan kesulitan yang dirinya hadapi selama ini tidak hadir tanpa alasan. “Banyak yang kirim DM, 'Tadinya gue hampir bunuh diri, tapi saat lihat YouTube lo, gue urungkan niat itu.' Aku percaya ini misi besar, jadi aku merasa berkewajiban untuk share pengalamanku ke lebih banyak orang," ujar Marshanda tegas. 

Menjawab pertanyaan seorang peserta tentang gangguan bipolar yang juga ia idap, Marshanda menegaskan beberapa hal yang perlu dilakukan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Lakukan riset sebanyak mungkin, ketahui lebih banyak hal tentang bipolar, pahami karakter bipolarmu juga secara personal karena bipolar yang aku miliki, misalnya, tidak selalu sama dengan bipolar yang pun kamu derita. Kenali hal-hal apa saja yang menjadi trigger." 

Bagi Marshanda, ada beberapa hal yang menjadi trigger, seperti saat kurang tidur dia akan lebih mudah merasa gelisah, panik. Nehitu juga ketika ada suara yang berisik. 

"Kalau aku yang dulu, aku akan menolak perasaan tidak sukaku dan berpikir, 'Ini, nih, gejala orang bipolar.' Kalau sudah tau dan lebih sadar, aku akan embrace perasaan itu dan menyatakan bahwa perasaan itu valid.” 

Manusiakan perasaan kita sendiri karena hal tersebut berarti bentuk lain dari self-love. Rutinlah bermeditasi, perkaya pengetahuan, berbagilah ke orang-orang yang memang membuat kita nyaman, ketahui apa yang menjadi titik kuat dan lemah kita agar kita pun bisa menjadi semakin mawas diri. 

Marshanda berpesan, “Yang terpenting, carilah bantuan dari profesional apabila kamu merasa kamu sudah membutuhkannya, terlebih ketika produktivitasmu jadi terganggu karena hal tersebut.”

Baca juga: Marshanda Unggah Foto Gemuk tanpa Diedit untuk Kampanye Body Positivity

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Marshanda Bersyukur Bisa Merasa Penuh

13 hari lalu

Marshanda. Foto: Instagram/@marshanda99
Marshanda Bersyukur Bisa Merasa Penuh

Aktris Marshanda merasa bersyukur atas semua yang dia miliki sekarang. Ia merasa penuh.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

21 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

25 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.


30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

27 hari lalu

24_KOSMO_bipolar
30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

32 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

32 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.