TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan atau pelecehan yang bisa dialami seseorang bisa beragam bentuknya, dari kata-kata, tindakan, gerak tubuh, semuanya dapat meninggalkan dampak abadi pada kehidupan seseorang. Rasa trauma yang dialami pasti berbeda-beda, kita sama sekali tidak dapat mengukur atau membedakan mana yang lebih besar atau apa yang mungkin telah meninggalkan dampak yang parah pada seseorang.
Pelecehan dalam segala bentuknya bisa menjadi serius dan memakan banyak korban. Bangkit dari keterpurukan itu dan sembuh bisa lebih sulit daripada pengalaman itu sendiri. Karena itu, pahami dulu berbagai jenis pelecehan yang dapat mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung, serta ketahui mana yang paling sulit dilupakan.
Dilansir dari Times of India, Rabu, 10 November 2021, berikut jenis-jenis pelecehan yang harus diketahui.
1. Pelecehan fisik
Jenis pelecehan ini adalah yang paling mudah ditemui. Bagi banyak orang, ini juga hal pertama yang muncul di benak ketika mendengar kata “pelecehan”. Kekerasan fisik dapat berupa memukul, menampar, meninju, menendang, mencekik, atau lebih.
2. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual dapat berupa kekerasan fisik dan non-fisik. Ini terjadi ketika seseorang dipaksa melakukan aktivitas seksual atau menjadi sasaran hinaan seksual atau ketika seks digunakan sebagai senjata untuk membuat korban patuh.
3. Pelecehan emosional
Pelecehan emosional atau verbal bersifat non-fisik, hal ini mungkin tidak meninggalkan bekas luka fisik, tetapi mungkin membutuhkan banyak waktu untuk sembuh.
4. Pelecehan mental
Pelecehan mental adalah ketika tindakan atau kata-kata seseorang merugikan secara psikologis bagi orang lain.
5. Penyalahgunaan keuangan
Penyalahgunaan keuangan dikaitkan dengan kekuasaan dan control. Saat ini uang adalah cara untuk mempertahankan seseorang atas orang lain. Konon, penyalahgunaan keuangan adalah ketika seseorang mencoba mengambil alih semua keuangan dan perencanaan anggaran dalam suatu hubungan.
6. Pelecehan budaya
Identitas adalah aspek yang sangat penting dari keberadaan seseorang. Jadi, jika identitas seseorang, misalnya ras, jenis kelamin, kasta, keyakinan, agama atau etnis, menjadi sasaran, itu bisa menjadi bentuk pelecehan budaya.
Segala bentuk pelecehan yang menimbulkan rasa sakit, penderitaan, menghilangkan salah satu kepercayaannya pada orang lain, bisa sulit ditangani dan disembuhkan. Namun, dari semua bentuk itu, trauma akibat pelecehan emosional adalah salah satu jenis yang paling sulit hilang karena perlahan dan pasti membuat seseorang merasa hampa dan terdampar.
Kebanyakan dampak kekerasan ini sulit dideteksi, ketika dikenali mungkin sudah terlambat. Ini terjadi dalam waktu yang lama, berupa kritik verbal, cuci otak, ejekan, manipulasi, omelan dan pertengkaran terus-menerus. Pelecehan tersebut begitu terus menerus sehingga seseorang cenderung kehilangan jati dirinya.
Butuh waktu lama untuk memulihkan trauma akibat pelecehan emosional. Tapi, ketika berhasil dilewati, semua trauma yang dialami dan beban emosional yang tertinggal akan membuat orang jadi lebih besar dan kuat di masa depan.
Baca juga: 5 Tanda Pelecehan Emosional Hingga Fisik dalam Hubungan
YINOLA CRISSY ELENROSE HADRIAN | TIMES OF INDIA