TEMPO.CO, Jakarta - Selain menyegarkan, mandi juga sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan kulit. Tapi sejak di rumah saja, rutinitas mandi menjadi sesuatu yang tidak lagi dianggap penting. Apalagi aroma badan bisa dihilangkan dengan banyak cara lain. Jadi, seberapa sering mandi yang dianjurkan?
Seberapa sering seseorang mandi tergantung pada beberapa faktor. "Beberapa orang perlu mandi sekali atau dua kali sehari setelah berkeringat, sementara yang tidak terlalu aktif mungkin hanya perlu mandi beberapa kali seminggu," kata Michele Green, ahli kulit kosmetik yang berbasis di New York, Amerika Serikat, yang dilansir dari real Simple, Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca Juga:
Mandi merupakan bagian dari kebersihan pribadi. Selain tergantung pada tipe kulit, frekuensi mandi juga tergantung pada musim dan preferensi pribadi. Pada saat musim panas, seseorang mungkin lebih berminyak karena kelembapan dan keringat.
Tapi apa pun kondisinya, Green mengatakan jangan melalui beberapa hari tanpa mandi. "Selain bau, Anda perlu memperhatikan sejumlah masalah kulit yang berbeda seperti jerawat, iritasi, kondisi kulit yang kambuh, dan bahkan infeksi jamur," Green memperingatkan. "Jerawat terbentuk ketika ada penyumbatan dan peradangan pada folikel sebaceous, tidak hanya di wajah, tetapi juga di dada dan punggung. Jika jarang mandi, ada potensi lebih besar bagi bakteri penyebab jerawat untuk terperangkap di dalam pori-pori."
Untuk membersihkan kulit tubuh yang berjerawat, seseorang harus mandi lebih sering daripada biasanya, menggunakan loofah atau spons untuk menghilangkan penumpukan sel kulit mati dan menjaga pori-pori tetap bersih. Green menambahkan bahwa penting untuk membilas loofah dan menjemurnya di antara penggunaan untuk mencegah penyebaran bakteri.
Baca Juga:
Di sisi lain, jika seseorang mandi lebih dari sekali sehari, kulit akan membutuhkan rutinitas perawatan ekstra. "Mereka yang berolahraga secara konsisten mungkin harus mandi setelahnya, yang jika dilakukan dengan benar, tidak berbahaya bagi kulit, tetapi mungkin perlu mengubah kebiasaan," jelas Lisa Chipps, MD, dokter kulit yang berbasis di Los Angeles. "Untuk kulit yang sehat, yang terbaik adalah mandi dengan cepat dengan air suam-suam kuku. Meskipun mandi air hangat dalam waktu lama mungkin terasa menyenangkan, ini dapat menghancurkan penghalang alami kulit dan menyebabkan kulit kering dan teriritasi."
Para ahli merekomendasikan untuk tetap menggunakan pembersih lembut dan menghindari pembersih tubuh eksfoliatif untuk menjaga keseimbangan pH dan tidak menghilangkan minyak alami kulit.
"Setelah mandi, bersihkan (jangan scrub) kulit hingga kering dan oleskan pelembap lembut ke area yang rentan terhadap kulit kering," tambah Dr. Chipps.
Jadi apakah mandi setiap hari atau beberapa hari sekali, yang penting adalah memberi nutrisi pada kulit dalam prosesnya.
Baca juga: 7 Sebab Kulit Gatal Setelah Mandi dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.