TEMPO.CO, Jakarta - Amanda Seyfried mengungkapkan keinginannya mengedukasi para perempuan yang mengalami depresi pasca melahirkan di film barunya, A Mouthful Of Air.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perempuan mulai terbuka tentang perjuangan mereka dengan depresi pasca melahirkan, yakni gangguan mood yang terkait dengan persalinan.
Baca Juga:
Di era 1990-an, ketika peristiwa dalam film ini berlangsung, topik itu dianggap tabu dan sering tidak diobati. Para perempuan berjuang melawan depresinya sendirian secara diam-diam. Film yang dibuat berdasarkan buku Amy Koppelman ini menyoroti bahaya depresi pasca melahirkan yang tidak diobati dan mendorong wanita dari segala usia untuk menyadari tanda-tanda, mencari dukungan dan memahami ada cara untuk mendapatkan bantuan.
Amanda Seyfried, yang membintangi dan memproduksi A Mouthful Of Air, mengakui bahwa sangat sulit untuk membuat film ini karena tak ada yang mau berinvestasi.
“Trudie Styler dan Celine Rattray, mereka membantu kami dan mendapatkan uang untuk membuat film ini. Dan aku tidak percaya itu ada di sini. Saya bisa membicarakannya selama 8 tahun," kata dia kepada HollywoodLife.com di pemutaran film pada Ahad, 14 Oktober 2021.
Di film ini, Amanda berperan sebagai Julie Davis, penulis buku anak-anak dan ilustrator yang berjuang seumur hidup dengan depresi dan kecemasan setelah melahirkan. Dia berjuang dengan keputusan untuk melanjutkan pengobatan selama kehamilan keduanya, dan sekali lagi ketika memutuskan apakah akan menyusui anaknya.
Kisah Julie adalah salah satu dari jutaan pengalaman ibu setelah melahirkan, dan itu tak bisa disembunyikan terus menerus. Depresi pasca melahirkan terjadi pada 1 dari 7 wanita. Sekitar 70 persen hingga 80 persen dari semua wanita yang melahirkan setidaknya memiliki pengalaman 'baby blues', menurut sebuah penelitian baru-baru ini. Sekarang ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu mengatasi perasaan ini, tetapi mempelajarinya dan membuat film seperti A Mouthful Of Air yang membantu menyebarkan kesadaran.
“Penting untuk memahami seperti apa rasanya dan menyadari bagaimana perasaanmu, jika kamu bisa, dengan kurang tidur, penurunan hormon, dan rasa sakit. Saya pikir ada tanda-tanda bahwa kamu harus sangat, sangat menyadari dan memastikan orang yang kamu cintai juga menyadarinya,” ujar Amanda kepada para wanita.
Dia juga mengatakan penting mencari dukungan dari para wanita yang memiliki pengalaman sama. Itu bisa ditemukan di media sosial.
"Informasi dan menemukan orang yang menderita hal yang sama, memiliki perjuangan yang sama sepertinya selalu membantu saya. Saya benar-benar berpikir suara dan tindakan benar-benar dapat mengubah narasi dan mematahkan stigma," kata Amanda Seyfried yang juga mengalami masalah kesehatan mental sejak muda.
Baca juga: After Party Oscar 2021 ala Amanda Seyfried Bersiap Pompa Asi untuk Putranya
PEOPLE | HOLLYWOOD LIFE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.