Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Alasan Gigi Berlubang meski Sudah Rajin Menyikat dan Flossing

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi sakit gigi. shutterstock.com
Ilustrasi sakit gigi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mencegah masalah gigi, perawatan yang paling dasar adalah menyikat dan menggunakan benang gigi atau flossing. Perawatan ini menghilangkan semua kotoran atau makanan sisa pada gigi yang sering menyebabkan kuman menumpuk dan menyebabkan gigi berlubang.

Namun, meski sudah melakukan perawatan tersebut, sebagian orang masih mengalami gigi berlubang. Dokter gigi David Mitola, juru bicara Asosiasi Gigi Negara Bagian New York, Amerika Serikat, menyebut enam alasan di balik kerusakan tersebut.

1. Genetika

Ada pengaruh genetika pada gigi. Jadi, ada orang yang terlahir dengan kondisi gigi yang buruk sampai pada batas tertentu. “Penelitian menunjukkan bahwa genetika juga dapat berperan dalam risiko mengalami kerusakan gigi," kata Mitola.

Misalnya, gen yang terkait dengan gigi berlubang paling sering terlibat dalam pembentukan email, produksi air liur, atau respons imun. Genetika juga dapat menentukan jenis bakteri yang hidup di mulut, yang dapat membuat rentan terhadap gigi berlubang dan penyakit gusi.

2. Resesi gusi

Pernahkah memperhatikan garis gusi semakin rendah akhir-akhir ini? Itu mungkin karena resesi gusi, yakni suatu kondisi yang terjadi ketika gusi Anda surut di bawah lapisan email dan mengekspos permukaan akar gigi, kata Mitola.

Resesi gusi bisa menyebabkan masalah kesehatan gigi karena permukaan akar gigi lebih tipis dan mengandung lebih sedikit mineral daripada email, sehingga lebih rentan terhadap pembentukan gigi berlubang, jelas Mitola. Faktor-faktor seperti penyakit periodontal, gigi palsu yang tidak pas dan penggunaan tembakau, antara lain, dapat meningkatkan kemungkinan resesi gusi, katanya.

3. Sering menggertakkan gigi

Menggertakkan gigi, juga dikenal sebagai bruxism, adalah kebiasaan umum yang dapat menghambat kesehatan mulut. “Tekanan yang diberikan pada gigi saat menggerinda dapat menyebabkan fraktur pada tambalan yang ada dan pada gigi itu sendiri, membuatnya lebih rentan terhadap pembentukan rongga,” kata Mitola.

Menggertak juga menyebabkan resesi gusi yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena kerusakan gigi.

4. Makanan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Meskipun kebiasaan kesehatan mulut yang baik seperti menyikat gigi dan flossing secara teratur, pola makan yang buruk sering menyebabkan kerusakan gigi," kata Mitola.

Makanan manis seperti jus, minuman olahraga, soda, permen, dan sereal dapat menyebabkan gigi berlubang. Tetapi Mitola mengatakan ada jenis makanan lain yang buruk bagi gigi Anda karena dapat meningkatkan peluang terkena kerusakan gigi juga, termasuk makanan yang sangat asam, makanan lengket, dan makanan bertepung. Ini bukan berarti makanan itu harus dihindari, hanya batasi dan jangan lupa membersihkan gigi setelahnya.

5. Mulut kering

"Orang dengan mulut kering kronis mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan gigi karena mereka tidak menghasilkan cukup air liur, yang secara alami membilas gigi," kata Mitola.

Karena mulut kering seringkali merupakan efek samping dari masalah kesehatan lain, penting untuk berbicara dengan dokter atau dokter gigi yang dapat membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya.

6. Tongue tie

Meski jarang, tongue tie atau lidah terikat membuat orang rentan terhadap gigi berlubang. Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang sangat pendek, tebal atau ketat (disebut frenulum lingual), yang tetap melekat pada bagian bawah lidah, menurut Mayo Clinic. Kondisi ini terjadi sejak lahir.

Karena kondisi ini membatasi rentang gerak lidah, orang dengan tongue tie mungkin kesulitan membersihkan sisa makanan dari gigi, menurut Mayo Clinic. Akibatnya, ini dapat menyebabkan pembentukan gigi berlubang dan gingivitis (radang gusi).

Baca juga: Gigi Berlubang Bukan karena Ulat, Ini Penyebab yang Sebenarnya

LIVESTRONG 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

3 hari lalu

Ilustrasi mulut pria. Shutterstock
Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.


Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

5 hari lalu

Ilustrasi gigi putih meski makan banyak. shutterstock.com
Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

Menjaga gigi putih dan bersinar adalah tantangan karena berbagai faktor bisa membuat warnanya berubah. Berikut tujuh tips dari dokter gigi.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

15 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

16 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

20 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

22 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

29 hari lalu

Ilustrasi bawang putih. Pixabay.com/Pam de Butler
Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

Pada gigi berlubang kerap menimbulkan nyeri, Allicin di bawang putih bekerja dengan cara mengurangi perkembangbiakan bakteri pada gigi berlubang.


Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

31 hari lalu

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial


Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

36 hari lalu

Induk kuda nil membawa anaknya menuju kolam, untuk diperkenalkan kepada sejumlah anggota kelompok kuda nil. Namun naas bayi kuda nil diserang oleh sejumlah kuda nil dewasa, binatang ini dikenal sebagai salah satu hewan paling agresif. Zimbabwe, 10 Agustus 2015. Dailymail
Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.


8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

46 hari lalu

Ilustrasi mulut pria. Shutterstock
8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

Banyak gejala diabetes minor yang sebenarnya perlu diwaspadai dan sebagian bisa berawal dari mulut. Berikut delapan di antaranya.