Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahukah Anda Nama Pempek Diambil dari Nama Pedagang Tionghoa?

Reporter

Editor

Nurhadi

Sepiring pempek Nyonya Kamto di Festival Jajanan Bango, Jakarta, 15 April lalu. Tempo/Francisca Christy Rosana
Sepiring pempek Nyonya Kamto di Festival Jajanan Bango, Jakarta, 15 April lalu. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keragaman budaya Indonesia dapat digambarkan dari banyak aspek, termasuk dari segi kuliner. Salah satu kuliner khas daerah di Indonesia yang telah dikenal luas adalah pempek dari Palembang.

Pempek terbuat dari ikan yang digiling dan dicampur dengan tepung sagu. Makanan ini biasa disajikan dengan kuah cuko yang memiliki rasa manis, asam, dan pedas.

Dalam buku Pempek Palembang yang ditulis oleh Efrianto, Zusneli Zubir dan Maryetti, disebutkan bahwa pempek sudah ada sejak abad VII pada masa Kerajaan Sriwijaya. Pernyataan tersebut didukung oleh penemuann prasasti Talangtuo yang menyatakan bahwa masyarakat Palembang telah mengenal tanaman sagu.

Informasi lain menyatakan bahwa pempek merupakan karya budaya masyarakat Kayu Agung yang gemar berdagang. Mereka kerap mendapatkan sagu dari masyarakat di bandar dagang yang mereka singgahi.

Setelah itu, para pedangang memiliki ide untuk mencampurkan sagu dengan ikan yang mereka tangkap ketika berlayar dari satu bandar ke bandar lain. Makanan tersebut dibuat sebagai bekal saat berdagang.

Awalnya, pempek dikenal dengan nama kelesan. Nama ini diambil dari cara pembuatannya, yakni daging ikan dikeles (ditekan-tekan di atas alas yang menyerupai papan cucian).

Perubahan nama kelesan menjadi pempek diperkirakan terjadi pada tahun 1920-an. Perubahan tersebut terjadi karena seorang laki-laki dari etnis Tionghoa bernama Apek yang berjualan di sekitar Masjid Agung Palembang.

Apek biasa berjualan dengan menaiki sepeda. Ia akan berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Orang-orang yang ingin membeli dagangan Apek akan memanggilnya dengan sebutan “pek-apek”. Lama-lama sebutan itu lalu berkembang menjadi pempek.

SITI NUR RAHMAWATI

Baca juga: Kuliner Khas Palembang, Kenali Bedanya Pempek dan Model

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mencicip Sop Senerek Bu Atmo, Kuliner Khas Magelang yang Usianya Separuh Abad

15 jam lalu

Sop Senerek Bu Atmo Khas Magelang. Tempo/Arimbihp
Mencicip Sop Senerek Bu Atmo, Kuliner Khas Magelang yang Usianya Separuh Abad

Berbeda dengan kuliner sop di daerah lain yang biasanya bercitarasa gurih, Sop Senerek Bu Atmo identik dengan kuah manis.


7 Kuliner Pasar Kranggan Jogja, Pemburu Hidden Gems Merapat!

1 hari lalu

Pedagang pasar Krangggan, Jogja. ANTARA
7 Kuliner Pasar Kranggan Jogja, Pemburu Hidden Gems Merapat!

Anda akan merasakan akulturasi kuliner seperti ramen, kwetiau, juga western ala Jogja di TFP Kopi Warung yang ada di Pasar Kranggan, Yogyakarta.


Keju Bikin Makanan Indonesia Jadi Naik Kelas

2 hari lalu

Dalam merayakan Hari Keju Sedunia, MEG Cheese mengadakan perayaan MEG Cheese Day pada tanggal 3 - 4 Juni 2023 di Summarecon Mall Serpong/Meg Cheese
Keju Bikin Makanan Indonesia Jadi Naik Kelas

Meg Cheese rayakan peringatan Hari Keju Sedunia dengan menggelar Meg Cheese Day


7 Tempat Wisata Anak dan Keluarga Terbaik di Yogyakarta

2 hari lalu

Salah satu zona Dino Adventure di Taman Pintar Yogyakarta. Dok. Taman Pintar
7 Tempat Wisata Anak dan Keluarga Terbaik di Yogyakarta

Dengan harga terjangkau, aneka pilihan tempat wisata sekaligus kuliner khas pun menjadi satu paket di Yogyakarta.


Survei Konsumsi Kuliner Gen Z dan Milenial: Pilih karena Ada Promo, Sering Beli Fast Food

6 hari lalu

Pengemudi ojek daring bersiap mengantar rantang berisi makanan saat pemberian bantuan makanan kepada para lanjut usia (lansia) terlantar di Kantor Pemkot Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 9 April 2020. Pemberian sebanyak 600 rantang makanan oleh Dinas Sosial Kota Tegal yang dikirim melalui pengemudi ojek online ke tempat tinggal lansia. ANTARA/Oky Lukmansyah
Survei Konsumsi Kuliner Gen Z dan Milenial: Pilih karena Ada Promo, Sering Beli Fast Food

Hasil survei terbaru dari perusahaan riset berbasis digital, Populix, mengungkap pola konsumsi kuliner di kalangan anak muda Gen Z dan Milenial.


Mencicipi Sagun Khas Sumatera Barat yang Renyah dan Manis

8 hari lalu

Kuliner Sagun Khas Sumatera Barat yang terbuat dari olahan kelapa dan tepung tapioka. TEMPO/Fachri Hamzah.
Mencicipi Sagun Khas Sumatera Barat yang Renyah dan Manis

Sagun memiliki kemiripan dengan Sagon yang berasal dari Yogyakarta.


Berkunjung ke Candi Buddha di Sumatera Menjelang Waisak, Candi Muara Takus hingga Candi Muaro Jambi

10 hari lalu

Sejumlah biksu dan umat Budha mengikuti prosesi perayaan Waisak Nasional Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) 2563 BE/2019 di Candi Muara Takus, Riau, Sabtu malam, 25 Mei 2019. ANTARA/Rony Muharrman
Berkunjung ke Candi Buddha di Sumatera Menjelang Waisak, Candi Muara Takus hingga Candi Muaro Jambi

Tak hanya di Jawa, candi Buddha juga banyak terdapat di Sumatera antara lain Candi Muara Takus dan candi Muaro Jambi. Berkunjunglah.


Resep Pempek dari Nasi Sisa

10 hari lalu

Resep Pempek Putih Telur
Resep Pempek dari Nasi Sisa

Nasi sisa bisa diolah kembali menjadi berbagai hidangan, salah satunya menjadi pempek. Berikut resep yang bisa Anda coba.


Resep Sederhana Membuat Gyoza

12 hari lalu

Gyoza. Pixabay
Resep Sederhana Membuat Gyoza

Gyoza kuliner yang berasal dari Cina, disebut jiaozi. Tapi, hidangan ini sekarang sudah populer di Jepang


Resep Coto Makassar yang Bisa Anda Coba di Rumah

12 hari lalu

Coto Makassar. Dok. Tokopedia
Resep Coto Makassar yang Bisa Anda Coba di Rumah

Coto Makassar merupakan salah satu kuliner khas Sulawesi Selatan. Berikut resep yang bisa Anda coba di rumah.