Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Memakai Bra Olahraga Sepanjang Hari

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita tampil cantik walau saat berolahraga. sportadictos.com
Ilustrasi wanita tampil cantik walau saat berolahraga. sportadictos.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, banyak orang yang memilih tidak mengenakan bra di rumah atau memakai bra olahraga. Meski manyandang nama olahraga, bra ini tidak eksklusif dibuat untuk berlari, latihan di gym, atau aerobik. Banyak orang memakai bra olahraga saat beraktivitas di rumah atau menjalankan tugas, dan hampir seperempatnya memakainya untuk bekerja.

Tapi bisakah memakai bra olahraga dipakai selama 24 jam? Ada mitos yang bahwa bra ini menyebabkan masalah seperti kendur, nyeri, berjerawat atau bahkan kanker payudara. Cek faktanya.

1. Bikin payudara kendur

Roshani Patel, ahli bedah payudara onkologi di Dartmouth-Hitchcock Medical Center, Amerika Serikat, mengatakan bahwa payudara dapat berubah bentuk karena struktur dalam jaringan payudara yang disebut ligamen Cooper (ini seperti karet gelang yang membantu memberikan daya angkat dan dukungan) menjadi lebih longgar seiring bertambahnya usia. “Apa pun yang menyebabkan tekanan pada ligamen Cooper dapat mengubah bentuknya."

Contoh utama dari hal ini adalah free-boobing, atau mengenakan bra yang tidak cukup mendukung sehingga payudara menggantung, meregangkan ligamen ini.

Karena bra olahraga umumnya menahan lebih kencang daripada bra biasa, banyak yang berpikir bahwa bra ini bisa mencegah dari kendur.  Patel mengatakan meski secara teori itu benar, tidak ada data klinis tentang ini.

2. Menyebabkan nyeri payudara

"Tidak ada data klinis yang baik untuk menunjukkan hal ini," kata Patel. Sebaliknya, bra olahraga yang pas dikaitkan dengan kenyamanan payudara. "Bra underwire dapat memberikan tampilan yang lebih terangkat, tetapi tidak semua bra underwire memberikan dukungan yang baik - akibatnya, jika ukuran payudara yang lebih besar, ini dapat menyebabkan tekanan pada otot yang berada di belakang payudara (otot pektoralis) dan menyebabkan rasa sakit," kata Patel.

3. Risiko kanker payudara

Tidak bukti bahwa tekanan ekstra bra olahraga yang ketat dapat mencegah tubuh melepaskan racun, yang menyebabkan penyakit. "Mengenakan bra olahraga sepanjang waktu tidak menekan kelenjar getah bening atau menyebabkan kanker," kata Patel.

Bahkan, dia sebenarnya merekomendasikan bra kompresi untuk pasien kanker payudara untuk membantu mencegah limfedema payudara (pembengkakan payudara karena drainase limfatik yang buruk) setelah operasi dan radiasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski banyak mitos tentang bra ini, ada beberapa fakta yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satu contohnya, penyuka bra olahraga mungkin akan mengalami jerawat karena keringat.

"Ketika mengering, keringat meninggalkan garam mineral, termasuk natrium, kalium dan klorida," kata ahli bedah kulit Teo Soleymani, instruktur klinis ilmu kesehatan di UCLA Health. "Garam mineral bisa sangat mengiritasi kulit," kata Soleymani. Jerawat atau ruam biasanya muncul di lipatan payudara, di antara belahan dada atau di bawah lengan Anda.

Untuk mencegahnya, segera ganti bra olahraga yang terkena keringat atau sudah berbau.

Mengenakan bra olahraga yang terlalu ketat juga menimbulkan masalah kulit lainnya. Diantaranya: dermatitis iritan, ruam akibat gesekan berulang; dan acne mechanicala, jerawat yang disebabkan oleh panas dan gosokan.

Orang dengan kulit sensitif atau yang cenderung berjerawat atau eksim memiliki risiko lebih besar untuk mengalami reaksi terkait bra olahraga. Jadi jika memiliki masalah kulit, sebaiknya mengenakan bra olahraga saat berolahraga.

Bagi ibu menyusui, bra olahraga yang terlalu ketat juga mungkin bisa menyebabkan penurunan suplai air susu ibu.

"Bra ini dapat memberi terlalu banyak tekanan pada saluran susu, menyumbat atau memperlambat aliran susu," kata Leigh Anne O'Connor, Konsultan Laktasi di NYC dan wakil presiden Asosiasi Konsultan Laktasi New York. Saluran ASI yang tersumbat bisa menyebabkan mastitis atau infeksi pada jaringan payudara.

Tapi, jika bra olahraga pas, itu bisa dipakai sepanjang hari. Ibu menyusui juga bisa memilih bra olahraga yang dirancang khusus.

Baca juga: Benarkah Tidak Memakai Bra Lebih Baik untuk Kesehatan Payudara?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Edukasi Kanker Payudara lewat Buku, Ini Harapan pada Pasien dan Pendamping

28 hari lalu

Para penyusun buku
Edukasi Kanker Payudara lewat Buku, Ini Harapan pada Pasien dan Pendamping

YKPI meluncurkan buku "Pahami Kanker Payudara untuk Pendamping Kesehatan Masyarakat" untuk memberikan edukasi pada masyarakat dan pendamping pasien.


Memahami Tingkatan Kanker Payudara

28 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Memahami Tingkatan Kanker Payudara

Ada lima tingkatan atau stadium kanker payudara, 0-4. Berikut perbedaan gejala pada masing-masing stadium.


Psikolog Sarankan Penerimaan Diri buat Pemulihan Psikologis Pasien Kanker

31 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Psikolog Sarankan Penerimaan Diri buat Pemulihan Psikologis Pasien Kanker

Penerimaan diri adalah hal pertama yang harus dilakukan pasien kanker payudara untuk bangkit dan melanjutkan hidup setelah diagnosis.


Usia Berapa Wanita Sudah Boleh Jalani Mamografi?

38 hari lalu

Mobil Mamografi (deteksi kanker payudara) Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ). TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Usia Berapa Wanita Sudah Boleh Jalani Mamografi?

Pakar bedah onkologi mengatakan wanita di bawah usia 40 tahun boleh menjalani pemeriksaan mamografi apabila ada riwayat keluarga kanker.


Saran Deteksi Kanker Payudara dari Pakar, Pria Juga Perlu Waspada

40 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Saran Deteksi Kanker Payudara dari Pakar, Pria Juga Perlu Waspada

Semua wanita maupun pria berisiko kanker payudara namun pria sangat sedikit. Oleh karena itu, semua wanita harus melakukan SADARI


Apa Penyebab Payudara Besar Sebelah?

46 hari lalu

Ilustrasi memeriksa payudara. Shutterstock.com
Apa Penyebab Payudara Besar Sebelah?

Ada sejumlah alasan mengapa payudara wanita bisa berubah ukuran atau volumenya, termasuk trauma, pubertas, dan perubahan hormonal.


Benarkah Lebih Banyak Kekurangannya Memakai Bra daripada Manfaatnya? Ini Faktanya

46 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan bra. shutterstock.com
Benarkah Lebih Banyak Kekurangannya Memakai Bra daripada Manfaatnya? Ini Faktanya

Benarkah anggapan menggunakan bra menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan payudara? Berikut faktanya.


Hari Tanpa Bra atau No Bra Day: Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Payudara, Waspada Kanker Payudara

46 hari lalu

Hari Tanpa Bra (No Bra Day) dirayakan pada 13 Oktober setiap tahun/Foto: Shutterstock
Hari Tanpa Bra atau No Bra Day: Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Payudara, Waspada Kanker Payudara

Tak hanya sebagai bentuk kebebasan berpakaian, hari tanpa bra juga mendukung Kesehatan payudara wanita.


Sebab Kebanyakan Perempuan Pakai Bra yang Tidak Pas

52 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan bra. shutterstock.com
Sebab Kebanyakan Perempuan Pakai Bra yang Tidak Pas

Banyak wanita muda diklaim memakai bra dengan ukuran tak tepat. Pakar menjelaskan penyebabnya dan tips memilih bra yang pas.


Mitos terkait Kanker Payudara dan Faktanya Menurut Dokter

56 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Mitos terkait Kanker Payudara dan Faktanya Menurut Dokter

Dokter menyebutkan kesalahpahaman umum yang masih dipercaya perempuan terkait kanker payudara. Bahkan pria pun bisa mengalaminya.