TEMPO.CO, Jakarta - Selama sembilan bulan masa kehamilan, tubuh wanita mengalami banyak perubahan. Itu sebabnya, wanita hamil harus sangat berhati-hati dengan gaya hidup.
Karena banyak hal baru, para calon ibu memiliki banyak pertanyaan di benak mereka. Salah satu pertanyaan yang paling umum adalah tentang menggunakan sepatu hak tinggi atau high heels.
Suruchi Desai, dokter spesialis kandungan dan kebidanan di India, mengatakan bahwa pada trimester pertama ibu hamil bisa memakai high heels tapi hanya sebentar.
"Karena progesteron selama kehamilan, mungkin ada kelemahan pada ligamen dan persendian. Ada penambahan berat badan juga, bersama dengan pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Mungkin juga ada beberapa ketidakstabilan sendi; pusat gravitasi tulang belakang kadang-kadang bengkok. Oleh karena itu, memakai sepatu hak dapat membuat wanita sulit berjalan,” katanya, seperti dilansir dari Indian Express.
Ilustrasi sepatu hak tinggi atau high heels. REUTERS/Toru Hanai
Sushma Tomar, konsultan obstetri dan ginekologi India lainnya, mengatakan bahwa pada awal kehamilan, sebaiknya memakai sepatu hak pendek yang tidak mengganggu keseimbangan saat berjalan. Apalagi ketika kehamilan memasuki trimester ketiga.
"Pada akhir kehamilan, posisi perut berubah dan kemiringan panggul terjadi. Dan ketika pusat gravitasi berubah, itu dapat menyebabkan sakit punggung, nyeri kaki, dan terkadang merangsang nyeri persalinan prematur," kata dia.
Dia menambahkan bahwa memakai sepatu hak tinggi selama kehamilan dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan bayinya.
“Jika seorang wanita hamil ingin memakai sepatu hak, pilih sepatu hak platform rendah yang nyaman dan tidak membuat cengkeraman yang ketat di sekitar kaki. Fashion adalah nomor dua, dan keamanan harus menjadi prioritas selama kehamilan. Tumit harus rendah dan bebas selip. Sebaiknya pakai alas kaki yang ukurannya setengah atau lebih besar,” ujarnya Sushma.
Baca juga: Sebab Banyak Wanita Hamil dan Ibu Baru yang Galau
INDIAN EXPRESS | TIMES OF INDIA
