TEMPO.CO, Jakarta - Alyssa Milano mengajak pengikutnya menghilangkan stigma tentang kesehatan mental. Dia juga mengajak untuk tidak menggunakan istilah-istilah kesehatan mental sebagai bahan penghinaan di media sosial.
Ajakan itu berawal dari kegeramannya atas komentar iseng pengikutnya yang meminta Milano untuk meminum obatnya. “Apakah kamu lupa minum obat?” tanya pengguna di salah satu video Milano.
“Pertama-tama tidak, saya tidak lupa minum obat saya. Saya minum obat saya setiap hari," jawabnya menanggapi komentar tersebut.
“Saya memiliki kecemasan dengan PTS (post-traumatic stress) kompleks dan gangguan panik, jadi saya minum obat karena itu fungsional saja," dia menjelaskan riwayat penyakitnya. “Saya pikir sudah waktunya kita menghilangkan stigma pengobatan kesehatan mental seperti kita telah menghilangkan stigma, katakanlah, Botox?” kata dia.
Ia juga menekankan maksud dan tujuan dari video melalui keterangan pada akun Instagramnya. Dia mengajak pengikutnya menghindari penggunaan bahasa kesehatan mental secara sembrono sebagai penghinaan.
Beberapa pengikut dan selebriti memuji postingan Milano atas sikapnya terhadap kesehatan mental. Salah satu yang berkomentar adalah Sharon Stone.
“Berani,” tulis Stone. Salah satu pengikutnya juga menulis, “Suka tanggapan Anda. Saya tidak malu bahwa saya membutuhkan obat untuk kecemasan saya dan masalah lainnya. Ini membantu saya berfungsi dan mandiri.”
Sejak 2018, Milano telah berusaha untuk menormalkan pandangan publik terkait kesehatan mental. Dalam esainya pada 2020 yang dimuat pada majalah TIME, ia menulis tentang kecemasan yang dia alami setelah melahirkan putranya Milo.
“Gangguan kecemasan yang saya alami kemungkinan besar dipicu oleh depresi pascamelahirkan, dan perjalanan saya dengan penyakit mental dimulai dengan perjalanan saya menjadi ibu,” katanya.
“Saya merasa telah mengecewakan anak saya,” tulisnya. “Saya merasa gagal sebagai seorang ibu, karena saya tidak bisa melahirkan secara normal atau memberinya makan dengan ASI yang belum keluar. Jantungku berdegup kencang. Perutku tercekat. Saya merasa seperti sedang sekarat.”
Pada akhirnya, Alyssa Milano memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan mental selama tiga hari, di mana dia menemukan "malaikat" yakni psikiater dan terapisnya.
Baca juga: Cerita Alyssa Milano Sempat Sakit Parah Lama Baru Dinyatakan Positif Covid-19
SITI HAJAR SUWARDI