TEMPO.CO, Jakarta - Alergi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah keturunan. Jika salah satu anggota keluarga seperti ayah, ibu atau saudara kandung memiliki riwayat alergi maka anak tersebut akan berisiko mengalami alergi meski belum tentu sama jenisnya.
Namun, alergi dapat dicegah sejak anak masih di dalam kandungan, kata Prof Budi Setiabudiawan, dokter anak konsultan alergi imunologi sekaligus Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad).
"Kalau seorang ibu hamil mengandung anak yang punya bakat alergi karena ibunya punya riwayat alergi atau ayahnya ada alergi, kita harus mencegah sejak masa kehamilan," ujar Prof. Budi dalam acara "Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini" pada Sabtu, 26 Juni 2021.
Dia mengatakan, rekomendasi terbaru adalah selama hamil ibu boleh makan apa saja selama ibunya tidak alergi terhadap makanan apapun.
"Kalau sudah lahir, sebaiknya ASI eksklusif, selama menyusui ibunya pun boleh makan apa saja tanpa pantangan," lanjut Prof. Budi.
Saat memasuki usia 6 bulan dan mulai MPASI, bayi juga harus dikenalkan pada berbagai jenis makanan termasuk udang. Udang tersebut dapat diolah menjadi berbentuk cair dan konsistensinya disesuaikan dengan pertambahan usia.
"Dulu kan dibilang anak baru boleh dikasih seafood kalau sudah di atas 2 tahun, sekarang rekomendasinya sudah enggak begitu tapi bukan berarti anak umur 6 bulan dikasih udang goreng, ya harus disesuaikan," kata Prof. Budi.
Prof. Budi juga mengatakan saat anak sudah didiagnosis mengalami alergi terhadap protein sapi, sebaiknya dihindarkan dari produk-produk susu sapi baik turunannya atau olahannya.
"Jadi enggak ada istilah tuh sedikit demi sedikit diberikan, jadi harus hindari sama sakali," ujar Prof. Budi.
Alergi pada anak harus ditangani sedini mungkin agar dapat diberikan pengobatan yang optimal sehingga tidak menghambat tumbuh kembangnya.
Baca juga: Alasan Orang Mudah Mengklaim Alergi Makanan Tertentu