TEMPO.CO, Jakarta - Kain sari kerap menjadi seperangkat pakaian wajib yang sering tampil di setiap segemen tayangan film atau lagu-lagu Bollywood. Pakaian sari ini merupakan pakaian tradisonal yang hanya diperuntukkan oleh perempuan.
Sari atau Saree atau Shari tersebar di berbagai wilayah seperti negara India, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka. Bentuknya sendiri pakaian Sari merupakan helaian kain yang tidak dijahit, dengan panjang 4-9 meter beragam variasinya, kemudian dipakai di badan dengan bermacam-macam gaya.
Selain berupa kain panjang, satu elemen yang menjadi paket Sari yakni petticoat atau pavada di India Selatan, dan disebut shaya India Timur, serta dengan blus choli atau ravika. Choli sendiri memiliki lengan yang pendek dan leher yang rendah adaptasikan warga Asia Selatan dengan musim panasnya yang sangat panas. Ravika sendiri merupakan adalah sebuah pakaian luar yang umum dipakai dengan sari di anak benua India. Choli juga merupakan bagian dari busana ghagra choli di anak benua India.
Umumnya penggunaan sari dililitkan di pinggang, dengan ujungnya yang disangkutkan dari bahu kepunggung belakang, dan Pakian Sari bisa memiliki motif dan warna yang mencolok, sehingga tampak menarik dan ramai.
Ada beberapa jenis kain sari seperti kain sari kasual, jenis ini digunakan untuk kegiatan sehari-hari, yang punya karakteristik ringan, kemudian Kain Sari Sutra jenis kain sari yang digunakan untuk menghadiri acara keagamaan dan ibadah, dengan dua perpaduan warna. Lalu ada Kain sari pernikahan, jenis ini digunakan untuk perempuan India yang hendak melakukan pernikahan selain itu, jenis bahan kain dan motif sangat menonjol dan berbeda dengan kain sari jenis lainya, misalnya saja dari lapis dan berat kain sari itu sendiri.
Baca: Uniknya Kain Sari India, Apa Bedanya Dengan Tenun Indonesia
Pemakaian kain sari bisa dengan berbagai gaya, ada Gaya Marathi yakni kain sari yang melilit di sepanjang pinggul jadi tampak seperti celana yang berkerut, ada Gaya Nivi, gaya ini tampak seperti penggunaan kain sari pada umumnya namun lebih ciri khasnya pada bagain kain yang menjuntai dekat lengan dilipat-lipat biku. Selanjutnya ada Gaya Retro Mumtaz, gaya ini tidak ada perbedaan dengan pemakaian sarid di bagian Cholinya, hanya saja kain sari yang lilit di pinggang hingga paha dilipat begitu ketat sehingga membentuk lekuk bagian pinggul jadi tampak seperti rok duyung.
Sebagai informasi, terdapat kain sari khusus yang hanya diperuntukkan untuk wanita tertentu seperti janda. Dimana para janda di India wajib menggunakan Sari berwarna putih, pemilihan warna putih sendiri menurut ada istiadat yang diyakini kepercayaan agama Hindu adalah sebagai cara seorang wanita yang suaminya telah meninggal. Selain itu melambangkan status sosialnya sebagai janda, para perempuan yang ditinggal mendiang suaminya harus mengenakan pakaian atau sari putih seumur hidupnya.
Para perempuan ini tidak punya pilihan selain tinggal di ashram vidhwa (asrama untuk janda) yang dijalankan oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan LSM. Sayangnya penggunaan pakaian putih, bukan kain sari berwarna ini kerap hasilkan diskriminasi.
TIKA AYU