TEMPO.CO, Jakarta - Kim Kardashian mengungkapkan trauma yang dialami karena body shaming saat hamil anak pertama, North, yang saat ini berusia 7,5 tahun. Menurut dia, kritik dan lelucon tabloid dan Internet bisa menghancurkan siapa pun, bahkan orang yang paling kuat.
Ibu empat anak itu menceritakan pengalaman traumatis itu dalam tulisan panjang di Instagram Story pada Jumat, 5 Maret 2021.
"Tidak peduli seberapa publik kehidupan seseorang, tidak ada yang pantas diperlakukan dengan kekejaman atau penghakiman untuk hiburan," tulis perempuan 40 tahun itu.
Bintang Keeping Up with the Kardashians itu mengatakan bahwa tubuhnya bengkak tidak terkendali karena preeklamsia yang dialaminya selama kehamilan pertamanya.
"Berat saya bertambah 60 pon (sekitar 27 kg) dan melahirkan hampir 6 minggu lebih awal dan saya menangis setiap hari atas apa yang terjadi pada tubuh saya terutama dari tekanan terus-menerus dibandingkan dengan anggapan masyarakat tentang kehamilan yang sehat seharusnya..." tulisnya.
Kardashian yang dalam proses cerai dari suaminya, Kanye West, mengatakan dia merasa insecure atau tidak aman pada saat itu. Dia juga terus bertanya-tanya apakah setelah melahirkan bentuk tubuhnya akan kembali. Akibat body shaming itu dia sampai tak berani keluar rumah selama berbulan-bulan.
"Itu benar-benar menghancurkan saya," tambahnya.
Untungnya dia mengalihkan perasaan frustrasi itu dan motivasi untuk membawanya ke posisi saya sekarang ini, tetapi bohong kalau dia mengatakan bahwa hal ini tidak merugikan saya secara mental.
Baca juga: Kim Kardashian Sarankan Ibu Hamil untuk 'Sembunyi'
Dia mengatakan berbagi cerita ini agar orang-orang yang terlibat dalam bisnis mempermalukan dan menindas hingga orang lain merasa hancur, dapat mempertimbangkan kembali. Daripada menindas, dia menyarankan orang-orang itu menunjukkan pengertian dan kasih sayang.
"Anda tidak pernah tahu apa yang dialami seseorang di balik layar dan saya telah belajar melalui pengalaman saya sendiri bahwa selalu lebih baik memimpin dengan kebaikan."
Kardashian sebelumnya mengungkapkan masalah kesuburan dan perjuangan kehamilannya. Pada Desember 2019, dalam kampanye liburan SKIMS 2019, ia menceritakan bagaimana dia menyambut empat anak.
"Ketika saya hamil North, saya menderita kondisi yang disebut preeklamsia atau toksemia, yang pada dasarnya adalah ketika organ ibu mulai mati," katanya saat itu. "Satu-satunya cara untuk menghilangkannya adalah dengan melahirkan bayi. Pada usia 34 setengah minggu, saya harus menjalani persalinan darurat - mereka menginduksi saya. North berbobot 4 pon (1,8 kg). Dia hampir enam minggu lebih awal."
Dia kemudian mengatakan bahwa setelah melahirkan, plasentanya pernah keluar malah tumbuh di dalam rahimnya. Kondisi itu bisa menyebabkan wanita meninggal saat melahirkan.
Setelah kehamilan pertama yang berisiko, Kardashian kembali hamil melalui IVF dan melahirkan Saint yang sekarang 5 tahun. Persalinan ini juga sama mengerikan dengan yang pertama. Setelah itu dia menjalani beberapa operasi untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi di dalam.
Dokter kemudian mengatakan bahwa dia tidak bisa lagi mengikutiin fertilization (IVF) atau bayi tabung untuk memiliki lebih banyak anak. Pendiri KKW Beauty kemudian menggunakan dua ibu pengganti untuk dua embrio terakhirnya. Lahirlah Chicago, 3, dan Psalm, 22 bulan.
"Saya sangat berterima kasih untuk anak-anak saya yang cantik, tidak peduli bagaimana mereka lahir," kata Kim Kardashian.