Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Makanan, Bau Mulut Bisa Disebabkan oleh Infeksi hingga Batu Amandel

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi bau mulut. shutterstock.com
Ilustrasi bau mulut. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa jenis makanan bisa menyebabkan bau mulut, seperti bawang putih dan bawang merah, ikan, atau petai. Itu sudah bisa diduga, Jadi setelah memakannya, Anda bisa langsung mengunyah permen karet agar napas tetap segar. 

Tapi, ada alasan lain yang menyebabkan napas bau, dan itu tak ada hubungannya dengan makanan. Bahkan di pagi hari sebelum makan apa pun, mulut bisa berbau. Ketika Anda memakai masker terus-terusan, napas juga jadi tidak segar. 

Dilansir dari Livestrong, inilah lima penyebab bau mulut yang tak ada hubungannya dengan makanan.

1. Infeksi
Dari radang tenggorokan hingga infeksi sinus, beberapa penyakit bisa menimbulkan napas tak segar. 

"Ini disebut 'napas infeksi'. Di bagian belakang tenggorokan, bakteri membunuh kulit atau lipatan yang meradang di amandel sehingga menciptakan bau," kata Shawn Nasseri, ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan di Beverly Hills, California.

Namun, tak semua orang memiliki reseptor penciuman yang bisa mendeteksi bau radang tenggorokan. Jadi ketika Anda tak bisa menciumnya, orang lain mungkin bisa.

Begitu juga ketika mengalami infeksi sinus, ingus mengandung enzim yang bercampur dengan sel darah putih yang melawan infeksi. Tetesannya terasa pahit dan baunya menyengat.

Radang tenggorokan bisa diatasi dengan antibiotik, jadi konsultasikan dengan dokter. Sementara infeksi sinus tidak butuh obat ini, kompres hangat saja sudah bisa membantu.

2. Refluks asam
Stres, makan dengan cepat, meneguk minuman bersoda, terlalu banyak minum kafein di pagi hari, atau minum alkohol di malam hari dapat menyebabkan refluks asam, kata Nasseri.

"Semua hal ini membuat sfingter (katup lambung) di bagian bawah esofagus rileks, sehingga asam lambung atau isinya kembali naik ke esofagus bagian atas," jelasnya.

Hal ini dapat menyebabkan mulas atau, jika cairan yang keluar cukup tinggi, menyebabkan sendawa dan napas berbau tidak sedap.

Jadi, jika tak ingin napas bau karena refluks asam, hindari penyebabnya.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Batu amandel
Pernah melihat amandel? Permukaannya tidak rata seperti bulan. Di permukaan yang tidak rata itulah potongan-potongan kecil makanan atau puing-puing dapat terperangkap, akhirnya mengeras menjadi deposit kalsium, menurut Klinik Cleveland. Batu amandel ini terlihat seperti serpihan putih atau kekuningan seukuran kacang atau lebih kecil yang sangat berbau, kata Nasseri.

Untuk menghilangkan bau ini, Nasseri menyarankan untuk berkumur dengan air yang mengandung sedikit garam dan soda kue. Jika batu tidak dapat terlepas, konsultasikan dengan dokter yang mungkin merekomendasikan antibiotik.

4. Mulut kering
Air liur dibutuhkan untuk mencuci mulut, menjaga kotoran makanan keluar dan menetralkan asam, menurut American Dental Association (ADA). Tetapi jika sangat kering, mulut tidak bisa selalu bersih sehingga bakteri penyebab bau mulut bisa menumpuk.

Kondisi tersebut, yang disebut xerostomia, dapat menjadi gejala penyakit seperti diabetes yang tidak terkontrol atau sindrom Sjögren (kelainan autoimun yang mempengaruhi kelenjar ludah).

Mulut kering juga bisa menjadi efek samping dari lebih dari 400 obat, termasuk antihistamin, obat pengatur tekanan darah dan antidepresan, menurut ADA.

Kondisi ini juga membuat Anda berisiko mengalami gigi berlubang, penyebab lain bau mulut. Jadi, jaga kelembapan mulut dengan selalu minum air putih, mengunyah permen karet, atau menggunakan semprotan dan gel pengganti air liur.

Baca juga: Bau Mulut Bukan Disebabkan Pakai Masker, Simak Cara Mencegahnya

5. Gigi berlubang
Punya gigi berlubang yang terasa sakit? Bakteri anaerob yang tumbuh di gigi dan mulut bisa menyebabkan bau yang khas. Jenis bakteri ini juga yang menyebabkan napas bau di pagi hari.

Seiring dengan rasa sakit, gejala kerusakan gigi lainnya termasuk gigi sensitif terhadap permen, panas atau dingin, menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research. Dalam kasus yang parah, bakteri di mulut bisa membentuk kantong nanah yang menyebabkan nyeri wajah, bengkak, dan demam.

Jika mengalami bau mulut karena hal ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

2 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

3 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

4 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

Untuk mengatasi dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.


Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

4 hari lalu

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com
Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

Dysphonia adalah kondisi di mana suara seseorang terdengar kasar, serak, tegang, atau terengah-engah. Ini bisa memengaruhi kemampuan berbicara jelas.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

5 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

15 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

16 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

16 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.