TEMPO.CO, Jakarta - Mantan penyiar TVRI Inke Maris meninggal di usia 72 tahun pada Kamis, 31 Desember 2020. Pakar komunikasi itu sebelumnya dirawat di rumah sakit karena stroke.
“Semua akan kembali kepada Tuhan. Dengan sedih kami sampaikan bahwa Ibu Inke Maris (Nyi Raden Maria Dinariati Natanegara, putri Yusuf Natanegara) telah meninggal dunia pada hari Kamis, 31 Desember 2020 pukul 19.20 WIB. Pemakaman akan diinformasikan lebih lanjut,” demikian kabar yang dibagikan akun Instagram Inke Maris Associates, konsultan public relations yang dididikan oleh mendiang.
Akun tersebut juga menuliskan bahwa Inke Maris menjalani perawatan intensif di rumah sakit Medistra akibat stroke di pengujung 2020.
“Banyak upaya telah dilakukan untuk kesembuhannya, tetapi Tuhan memiliki rencana yang lebih besar karena semuanya akan kembali kepada Tuhan."
Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah sehingga terjadi pendarahan atau saat ada penyumbatan sehingga suplai darah ke otak terhambat. Pecah atau penyumbatan mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak. Tanpa oksigen, sel dan jaringan otak rusak dan mati dalam beberapa menit.
Gejala stroke yang sering dirasakan adalah kelumpuhan; mati rasa atau kelemahan pada lengan, wajah, dan tungkai, terutama pada salah satu sisi tubuh; kesulitan berbicara atau memahami pidato; kebingungan, meracau, mengalami masalah penglihatan, kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, pusing, dan sakit kepala parah dan tiba-tiba dengan penyebab yang tidak diketahui
Di Amerika Serikat, stroke menjadi penyebab kematian terbesar keempat pada wanita. Perempuan disebut memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke dibandingkan pria.
Meski gejala stroke pada umumnya sama, ada beberapa gejala spesifik yang dialami wanita, seperti mual atau muntah, halusinasi, rasa sakit, kelemahan umum, sesak napas atau kesulitan bernapas, pingsan atau kehilangan kesadaran, kejang, kurang responsive, dan perubahan perilaku mendadak.
Semakin cepat seseorang yang mengalami stroke mendapat perawatan, semakin baik kemungkinan hasilnya bahkan ada kemungkinan kembali seperti sedia kala. Karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sebelum terlambat.