TEMPO.CO, Jakarta - Cher sangat berhati-hati selama liburan di masa pandemi COVID-19. Penyanyi pop senior itu buru-buru mengakhiri turnya lebih awal beberapa bulan setelah pandemi. Dia tak ingin mengambil risiko tertular virus yang tersebar merata di seluruh dunia itu.
"Saya dites (untuk COVID-19) setiap saat," katanya kepada majalah People edisi minggu ini.
Penyanyi 74 tahun itu juga sangat berhati-hati dengan ibunya, Georgia Holt, yang saat ini berusia 93 tahun. Dia selalu mematuhi protokol kesehatan saat bertemu keluarganya dalam kelompok kecil selama pandemi.
"Kami memakai masker, dan jumlah kami tidak terlalu banyak. Itu termasuk saudara perempuan saya, saudara ipar saya, ibu saya, asisten saya. Dan kami berjauhan satu sama lain."
Dia harus ekstra hati-hati karena memiliki penyakit asma. Di usia yang tak muda lagi, dia juga memiliki beberapa masalah kesehatan lain.
Meski menjalani tahun sulit, pelantun lagu “Believe” ini tetap memiliki kesibukan. Dia menghabiskan 2020 dengan menjadi aktivis.
Dia merekam lagu untuk kampanye Joe Biden, membantu menyelamatkan gajah melalui organisasi nirlaba Free the Wild, dan meminjamkan suaranya untuk film animasi anak-anak yang baru, Bobbleheads: The Movie (sekarang streaming di Netflix).
"Saya suka berada di atas panggung, jadi butuh sedikit waktu untuk membiasakan diri. Tapi kemudian tiba-tiba saya melakukan segala macam hal. Saya tidak berencana untuk itu. Itu terjadi begitu saja."
Cher sebelumnya membantu Kaavan, seekor gajah paling kesepian di dunia, di Pakistan untuk bertemu kawanan barunya di Kamboja pada akhir November lalu.
Belakangan, dia mengalihkan perhatiannya kepada seekor gorila bernama Bua Noi yang menghabiskan sebagian besar waktunya terjebak di dalam kandang di Kebun Binatang Pata di Bangkok, Thailand. Cher dikabarkan akan mengaturr dan membayar pengangkutan Bua Noi ke tempat perlindungan di Kongo melalui Free the Wild.