Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Lemak Perut Sulit Dihilangkan setelah Usia 40 Tahun

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi lemak perut. shutterstock.com
Ilustrasi lemak perut. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pria maupun wanita berjuang untuk menjaga perut tetap rata tanpa lemak yang menumpuk. Bukan hanya bikin tidak nyaman, lemak di perut meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk penyakit kardiovaskular seperti jantung, stroke, dan darah tinggi, serta diabetes tipe 2

Namun, menghilangkan lemak di area ini terasa lebih sulit, terutama untuk orang-orang di atas 40 tahun. Penyebab utamanya adalah hilangnya massa otot. Seiring bertambahnya usia, kita kehilangan massa otot, yang memperlambat metabolisme dan mulai membakar lebih sedikit kalori. Kedua faktor ini membuat berat badan lebih sulit turun, terutama dari bagian tengah tubuh.

Alasan lainnya adalah perubahan hormonal. Baik kenaikan berat badan maupun penurunan berat badan didorong oleh hormon. Wanita umumnya menyimpan lebih banyak lemak subkutan (lunak) di area perut dan paha dan pria menyimpan lebih banyak lemak visceral (keras) di area perut. Ini mulai terjadi ketika mereka mencapai masa pubertas dan tetap sama sampai mereka mencapai usia 40.

Setelah usia ini, perubahan hormonal terjadi pada pria dan wanita. Wanita mengalami perimenopause dan menopause dan kecenderungan penyimpanan lemak bergeser. Mereka menyimpan lebih banyak lemak perut yang keras karena kadar testosteron dan estrogen yang lebih rendah, sementara pria mendapatkan lebih banyak lemak lunak.

Untuk menghilangkan lemak yang menumpuk di area perut setelah usia 40 tahun, Anda perlu melakukan upaya ekstra. Berikut 3 cara untuk memaksimalkan penurunan berat badan dengan membakar lemak seiring bertambahnya usia, seperti dilansir Times of India, Selasa, 17 November 2020. 

1. Mengelola stres

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stres adalah penyumbang utama kenaikan berat badan. Jadi, mengelola tingkat stres adalah hal paling efektif untuk menurunkan berat badan. Cobalah yoga dan meditasi.

2. Melakukan latihan gabungan

Seiring bertambahnya usia, kebanyakan orang kurang berolahraga. Akibatnya, mereka membakar lebih sedikit kalori dan mengurangi berat badan. Anda perlu menambahkan latihan gabungan dalam rutinitas Anda untuk membakar lebih banyak kalori dan membangun kekuatan.

3. Perubahan pola makan

Perhatikan kebiasaan diet saat mencoba menurunkan berat badan di usia yang lebih tua. Sertakan sumber protein nabati dalam makanan harian dan gindari makanan olahan dan junk food.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

2 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

14 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

17 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

17 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

20 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

28 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.


Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

28 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.