Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Kali Kemoterapi, Sel Kanker Feby Febiola Tak Aktif Lagi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Feby Febiola yang kini berusia 42 tahun ini tetap menjalani kegiatan secara normal dan tetap menjaga pola makan sehat. Instagram/@febyfebiola_
Feby Febiola yang kini berusia 42 tahun ini tetap menjalani kegiatan secara normal dan tetap menjaga pola makan sehat. Instagram/@febyfebiola_
Iklan

TEMPO.CO, JakartaFeby Febiola yang divonis mengidap kanker ovarium pada pertengahan tahun 2020 akhirnya selesai menjalani enam kali kemoterapi. Kini, sel kanker aktris era 1990-an itu dinyatakan tidak aktif lagi. 

Hal itu diungkapkan Feby Febiola dalam unggahan Instagramnya, Kamis, 12 November 2020. Dia membagikan fotonya memakai blus putih dengan kepala plontos yang ditutupi topi fedora hitam.

“Sebuah perjalanan yang tidak mudah. Akhirnya setelah menjalani chemotherapy selama 6X, tumor marker (penanda tumor) aku menunjukkan hasil yang luar biasa... semuanya di bawah rata-rata... artinya tidak ada sel yang aktif lagi,” tulis dia di keterangan.

Istri penyanyi Franky Sihombing itu mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang disampaikan teman-temannya selama dia menjalani pengobatan.

Khusus buat pasien yang masih menjalani kemoterapi, perempuan 42 tahun itu memberi semangat. “Tuhan tidak pernah berjanji langit akan selalu cerah, tapi Dia berjanji akan selalu menyertai seumur hidup kita,” tulis dia di penutup.

Kemoterapi merupakan salah satu pilihan pengobatan kanker yang paling banyak dijalani. Menurut laman Healthline, kemoterapi adalah bentuk agresif dari terapi obat kimia untuk menghancurkan sel-sel yang tumbuh dengan cepat di dalam tubuh.

Pengobatan ini dianggap sebagai pengobatan sistemik, yang berarti mempengaruhi seluruh tubuh. Meskipun telah terbukti efektif menyerang sel kanker, kemoterapi dapat menyebabkan efek samping yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Feby Febiola dinyatakan mengidap kanker ovarium stadium 1c saat menjalani pemeriksaan ultrasonografi atau USG  sekitar pertengahan tahun 2020. Saat di-USG dokter menemukan ada massa di indung telur sebelah kanan Feby yang besarnya sekitar 16 sentimeter.

Feby cukup terbuka tentang penyakitnya. Dia rajin membagikan kabar di Instagram dengan wajah ceria dan pikiran optimistis.

“Dulu waktu pertama kali dokter menyarankan untuk chemotherapy, banyak banget menyarankan...jangan ambil, nanti begini, nanti begitu. Bahkan ada yang bilang, doa aja semoga ga perlu chemo. Tapi saya yakin, mau lewat jalan manapun chemo atau tidak, jalani aja,” kata dia di Instagram, 5 Agustus 2020.  

Sebelum divonis ada tumor di ovarium, Feby mengaku tidak merasakan gejala apa pun. Menstruasinya juga normal. Hanya saja, dia merasa sedikit kembung dan seperti ingin muntah setelah makan.

Mei lalu, Feby sempat menceritakan bahwa dia mengidap kista ovarium dan harus menjalani operasi di sebuah rumah sakit. Dia mengunggah fotonya menggunakan baju pasien rumah sakit.

“Di saat semua selfie pake face app, aku selfie pake baju rumah sakit...Siap siap buat operasi Kista ovarium besok..doakan ya supaya semua lancar,” tulis Feby Febiola pada 26 Mei 2020. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

2 hari lalu

Petugas haji melakukan scan tubuh pada seorang jamaah haji saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara, 18 September 2016. Pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi adanya virus MERS-CoV pada jamaah haji usai menunaikan ibadah haji 2016. ANTARA/Septianda Perdana
Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.


Pakar Ungkap Penyebab Kehilangan Indera Perasa karena Pengobatan Kanker seperti Raja Charles

6 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camila/Foto: Instagram/The Royal Family
Pakar Ungkap Penyebab Kehilangan Indera Perasa karena Pengobatan Kanker seperti Raja Charles

Pakar ungkap penyebab kasus seperti Raja Charles III yang kehilangan indera perasa sebagai efek samping pengobatan kanker.


Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

6 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris tiba untuk kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. Raja mengurangi penampilan publik untuk fokus dengan perawatan kankernya. REUTERS/Chris Radburn
Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

7 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

10 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

10 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

17 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

19 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

21 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

22 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.