TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi jika dibiarkan tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah, seperti serangan jantung dan stroke. Itulah mengapa orang yang memiliki masalah tekanan darah tinggi atau tekanan darah yang berfluktuasi perlu melakukan pemeriksaan secara berkala. Sebaiknya, kapan saat yang tepat untuk pemeriksaan?
Sebenarnya tak ada waktu yang paling ideal karena bervariasi sesuai jadwal harian. Baik dilakukan sendiri di rumah atau di klinik, jadwal harian, tingkat aktivitas fisik, dan waktu makan sangat berperan besar untuk mendapatkan pengukuran yang akurat.
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan dua kali sehari untuk orang yang sudah memiliki hipertensi.
Untuk diketahui, tekanan darah kita berada pada titik terendah di pagi hari dan bervariasi hingga 30 persen sepanjang hari. Itu karena perubahan hormonal, tingkat aktivitas, dan makanan.
Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, Anda juga sebaikya mempersiapkan tubuh. Jangan habis jalan-jalan, Anda langsung memeriksakannya. Siapkan tubuh setidaknya 30 menit sebelumnya, jangan berolahraga, merokok, minum kafein, atau makan besar dalam jangka waktu tersebut. Sebab, semua aktivitas itu bisa meningkatkan tekanan darah.
Saat memeriksakan diri, duduk atau berbaring yang nyaman. Mengukur tekanan darah saat berdiri dapat mengubah hasilnya. Selain itu, pastikan tangan diposisikan dengan benar.
Periksa juga keakuratan perangkat. Banyak mesin pengukur tekanan darah digital menunjukkan pembacaan yang berbeda. Jadi, belilah yang paling akurat. Anda dapat meminta rekomendasi dari dokter.
Sebelum mengambil mengukur tekanan darah Anda, Anda harus tahu berapa kisaran normal dan kisaran yang dianggap tekanan darah tinggi. Pembacaan tekanan darah menghasilkan dua angka, sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah). Ini diukur dalam milimeter merkuri (mm Hg).
Menurut American Heart Association, ada lima kategori tekanan darah, yaitu:
1. Normal: Kurang dari 120/80 mm Hg
2. Tinggi: Mulai dari sistolik 120 hingga 129 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg.
3. Hipertensi Stadium 1: Mulai dari sistolik 130 hingga 139 mm Hg atau diastolik 80 hingga 89 mm Hg.
4. Hipertensi Stadium 2: Secara konstan pada sistolik 140 mm Hg atau diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi.
5. Krisis Hipertensi: Lebih tinggi dari 180/120 mm Hg. Ini adalah kondisi serius dan membutuhkan perhatian medis segera.