TEMPO.CO, Jakarta - Kate Middleton mengunjungi pusat penelitian Reproductive and Development Biology di Imperial College London untuk menyoroti Baby Loss Awareness Week atau Pekan Kesadaran Kehilangan Bayi, pada Rabu, 14 Oktober 2020. Duchess of Cambridge mempelajari tentang upaya yang dilakukan untuk mengurangi tingkat keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.
Ibu tiga anak ini terlihat mengenakan masker kain motif floral dari Amaia Kids, seperti masker-maskernya terdahulu. Dia tampak chic berbalut gaun A-line warna blue navy yang dilengkapi dengan ikat pinggang mungil, dari Emilia Wickstead.
Sesampainya di pusat penelitian, dia mengenakan jas lab putih bersih. Dia disambut para ahli medis dan perwakilan dari badan amal nasional Tommy, yang mendanai penelitian medis perintis untuk menemukan penyebab keguguran atau kematian bayi, membantu wanita sepanjang perjalanan kehamilan mereka, dan menawarkan dukungan untuk pasangan.
Setelah mengelilingi National Centre for Miscarriage Research, Kate bertemu dengan anak-anak yang lahir berkat perawatan dan dukungan spesialis yang diberikan oleh Tommy.
Istri Pangeran William itu juga bicara dengan keluarga yang mengalami kehilangan bayi. Seorang staf menjelaskan bahwa ada organisasi yang memberikan dukungan emosional bagi seluruh keluarga saat berkabung.
Dalam kunjungan tersebut, Kate berbincang-bincang dengan beberapa ibu yang kehilangan bayi mereka jelang persalinan. Kate mengatakan bahwa tak semua orang yang mengalami pengalaman tersebut berani bicara secara terbuka.
"Banyak penelitian, banyak dukungan untuk organisasi, didorong oleh orang tua yang telah melalui pengalaman ini, dan ingin membantu orang lain. Ini sangat menginspirasi. "
Kate juga diberi lilin yang dirancang oleh Plum & Ashby sebagai bagian dalam acara Wave of Light yang menandai berakhirnya Baby Loss Awareness Week pada Kamis, 15 Oktober. Lilin akan dinyalakan di seluruh dunia untuk mengingat semua bayi yang meninggal, dan orang-orang dapat bergabung dengan membagikan lilin mereka di media sosial menggunakan #WaveOfLight.
Pekan Kesadaran Kehilangan Bayi kini telah memasuki tahun ke-18 dan berfokus pada menawarkan kesempatan kepada orang tua yang berduka untuk memperingati kehidupan bayi mereka, serta meningkatkan kesadaran di Inggris.
Pusat penelitian itu juga tengah melakukan uji coba untuk lebih memahami risiko virus terhadap wanita hamil dan bayi mereka. Profesor Phillip Bennett, Direktur Institut dan National Centre for Miscarriage Research di Imperial, mengatakan bahwa di Inggris Raya, 1 dari 4 kehamilan berakhir dengan keguguran selama kehamilan atau kelahiran.
Kebanyakan orang tua yang mengalami keguguran tidak pernah tahu penyebabnya karena tenaga medis juga tidak tahu. Ini bisa dan harus berubah.
“Dengan menemukan akar penyebab keguguran, kita bisa mengambil langkah untuk menghentikannya. Misalnya, kami tahu bahwa sekitar separuh dari semua keguguran dini bukan karena kelainan genetik, jadi pasti ada penyebab mendasar yang bisa kami tangani,” kata dia.
HARPER'S BAZAAR | THE SUN