Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intermittent Fasting Menyebabkan Massa Otot Berkurang, Menurut Studi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIntermittent fasting atau puasa berselang menjadi salah satu diet yang paling populer beberapa tahun ini. Diet ini disebut efektif menurunkan berat badan dalam waktu cepat.

Namun, sebuah penelitian yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, Ahad, 28 September 2020 mungkin akan membuat Anda berpikir dua kali untuk menjalani diet ini. Menurut studi tersebut, intermittent fasting juga membuat orang kehilangan massa otot dalam jumlah signifikan.

Penelitian yang dipimpin Ethan Weiss dari University of California, San Francisco, itu membandingkan dua kelompok partisipan. Satu mengikuti pola makan biasa (tiga kali sehari) dan camilan, satu kelompok lagi membatasi asupan kalori antara siang dan pukul 8 malam.

Setelah 12 minggu, para peneliti menemukan bahwa kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan besar dalam hal penurunan berat badan, massa lemak, kontrol gula darah, dan kadar kolesterol. 

Orang yang menjalani intermittent fasting memang mengalami penurunan berat badan lebih banyak. Tapi penurunan berat badan itu juga karena hilangnya sejumlah massa otot.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar 65 persen dari total penurunan berat badan di pada peserta intermittent fasting terdiri dari massa otot. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada massa otot yang mungkin hilang pada diet biasa yang dibatasi kalori, yaitu sekitar 20-30 persen.

Orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini tidak diinstruksikan untuk mempertahankan diet kalori tertentu, nutrisi makro, atau rutinitas olahraga. Mereka hanya diminta untuk makan dalam jangka waktu 8 jam.

Menurut para peneliti, intermittent fasting mungkin tidak sebanding dengan kerugian dari rasa lapar dan kehilangan otot. Namun, perlu lebih banyak penelitian untuk lebih memahami bagaimana puasa mempengaruhi massa otot tanpa lemak.

INSIDER | TIMES OF INDIA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

30 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

45 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

52 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

57 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?