TEMPO.CO, Jakarta - Chelsea Islan ikut menjalani gaya hidup ramah lingkungan sehari-hari. Dia memulainya dengan hal sederhana di rumah, yaitu mendaur ulang sampah plastik
"Green lifestyle aku dari dulu coba mendaur ulang sekarang aja ngumpulin plastik yang selesai dipakai menggunakan lagi recycling mengurangi penggunaan plastik juga," ucap Chelsea dalam konferensi pers virtual Garnier Green Beauty, Rabu 30 September 2020.
Brand Ambassador Garnier ini mengaku tidak hanya memilah sampah plastik sendiri, ia juga menggunakan kembali sampah plastik tersebut sebagai barang yang berguna. Sampai akhirnya pemeran Ayat-ayat Cinta 2 ini telah berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik di kehidupan sehari-hari.
“Sekarang, aku lagi mengurangi penggunaan plastik juga termasuk sampah kemasan belanja online dari yang aku beli,” imbuhnya.
Menurut perempuan kelahiran 2 Juni 1995, gerakan kecil individu seperti mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah secara mandiri, dan mendaur ulang sampah plastik, dan ke depan bisa berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik di laut.
"Aku percaya akan pentingnya kontribusi individu serta kolaborasi dalam upaya keberlanjutan dan langkah kecil ini bisa membawa dampak yang besar bila dilakukan secara bersama-sama dan konsisten. Yuk bersama-sama kita menjalani gaya hidup yang lebih ramah lingkungan,” ajaknya.
Dia juga senang melihat banyak orang yang mulai membawa botol minum sendiri untuk mengurangi sampah.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) Novrizal Tahar mengatakan kalau kita membaca di UU 18 2008 tentang pengelolaan sampah jelas berbunyi setiap orang bertanggung jawab mengurangi dan mengelola sampah.
"Memang sudah menjadi tugas kita individu konsumen melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah. Harusnya paling minimal memilah sampah dari di sumbernya. Mudah-mudahan bisa jauh lebih bisa mengurangi. Paling minimal menurut saya memilah sampah sejak di rumah itu yang kita lakukan sebagai individu," ucap Novrizal.
Sementara itu, Co-Founder dan Business Head of eRecycle Garnier Indonesia Dicky Wiratama mengatakan untuk memulai kesadaran solusi daur ulang dan pengelolaan sampah secara offline dan online; yang sesuai dengan kebutuhan para remaja, di dalam kehidupan mereka yang sibuk sambil tetap menjaga jarak di masa pandemi ini.
ERecycle adalah aplikasi seluler yang memungkinkan konsumen Garnier Indonesia untuk menyerahkan sampah plastik yang telah mereka pilah di rumah untuk ditimbang secara digital, akurat dan real-time agar nantinya dapat didaur ulang.
"Kami memiliki semangat yang sama dengan Garnier untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang serta mendorong ekonomi sirkular dengan menyediakan pengelolaan plastik kemasan bekas pakai konsumen berbasis digital,” ujar Dicky.