Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efektivitas Pakai Sarung Tangan Demi Cegah Tertular Corona, Tergantung 3 Hal Ini

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Petugas bank melayani nasabah dengan mengenakan sarung tangan dari balik sekat transparan di Kantor Cabang Digital Bank Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Rabu, 3 Juni 2020. ANTARA
Petugas bank melayani nasabah dengan mengenakan sarung tangan dari balik sekat transparan di Kantor Cabang Digital Bank Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Rabu, 3 Juni 2020. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi ini, banyak orang menggunakan sarung tangan karet demi mencegah tertular Covid-19. Namun tak banyak juga mengetahui efektivitas penggunaan sarung tangan karet mencegah masuknya virus corona ke dalam tubuh Anda. 

Namun, bukan berarti sarung tangan yang terbuat dari nitrile, latex, dan isoprene ini bisa dipakai oleh orang awam. Pasalnya jika salah prosedur pemakaian, fungsinya sebagai pelindung diri akan hilang dan tidak mencegah virus maupun kuman lain yang mengakibatkan penyakit tertentu.

Sarung tangan karet sesuai standar medis haruslah memiliki spesifikasi seperti bebas dari tepung (powder free), memiliki cuff (bagian ujung pergelangan tangan) sampai melewati pergelangan tangan dengan panjang minimum 230 mm dan berukuran S, M, L, desain bagian pergelangan tangan harus dapat menutup rapat tanpa kerutan, tidak menggulung atau mengkerut selama penggunaan dan tidak mengiritasi kulit. 

Dalam dunia medis, sarung tangan karet dibagi lagi menjadi 2 jenis, yakni sarung tangan pemeriksaan (examination gloves) dan sarung tangan bedah (surgical gloves). Sarung tangan bedah haruslah steril, sedangkan sarung tangan pemeriksaan bisa non-steril. Namun prosedur pemakaian keduanya tetap harus benar untuk menjamin keamanan pasien maupun tenaga medis saat menggunakannya.

Selama masa pandemi, sarung tangan karet hanya digunakan sebagai salah satu alat proteksi tenaga kesehatan. Namun, sarung tangan karet bukanlah alat untuk menangkal virus itu masuk ke tubuh manusia. Gugus Tugas Covid-19 maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun tidak pernah merekomendasikan penggunaan sarung tangan ini untuk kalangan non-medis.

Selain karena stoknya yang terbatas, efektivitas penggunaannya dalam melindungi diri dari virus corona bergantung pada banyak hal, seperti berikut ini.

1. Tetap harus mencuci tangan

Penggunaan sarung tangan karet bukan untuk menggantikan kewajiban Anda mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer. Bahkan sebelum memasang sarung tangan karet, para tenaga medis tetap harus membersihkan tangan agar tidak ada kuman yang menempel.

2. Hati-hati saat memasang

Pemasangan sarung tangan karet harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengontaminasi tangan yang telah dibersihkan. Pegang bagian ujung pergelangan sarung tangan, kemudian masukkan jari ke dalam sarung dan pastikan ia terpasang dengan kencang serta tidak ada kerutan. Lakukan prosedur yang sama saat memasang sarung tangan kedua. Pastikan tangan yang telah terpasang sarung tangan hanya menyentuh bagian luar sarung tangan kedua agar tidak terjadi kontaminasi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Hati-hati saat melepas

Pada tenaga medis, sarung tangan karet harus dilepas langsung setelah melakukan tindakan, misalnya merawat pasien atau mengambil darah. Pelepasan sarung tangan karet ini pun tidak boleh sembarangan, agar tangan tidak terpapar virus atau kuman dari permukaan sarung tangan.

Caranya, cubit bagian ujung sarung tangan karet sebelah kiri, tarik ke depan hingga sepenuhnya terlepas dari tangan dalam keadaan terbalik. Pegang sarung tangan itu dengan tangan kanan, selipkan 3 jari ke bagian bawah sarung tangan yang menempel pada pergelangan tangan.

Selanjutnya, gulung sarung tangan hingga sepenuhnya terlepas dari tangan dan menggulung sarung tangan kiri yang sedang dipegang.Langsung buang sarung tangan karet bekas tersebut. Setelahnya, tenaga kesehatan harus mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggosok tangan dengan alkohol maupun hand sanitizer.

4. Tidak boleh digunakan berulang kali

Baik WHO, Kementerian Kesehatan RI, maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) sepakat bahwa sarung tangan karet hanya boleh digunakan satu kali (single use). Jadi jika sudah lepas dari tangan Anda, maka sarung tangan tersebut harus langsung dibuang dan tidak boleh digunakan kembali.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

51 menit lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

20 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

1 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

2 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

12 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

15 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.