Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Mitos Paling Keliru soal Kontrasepsi, Bisa Menyebabkan Kanker dan Bikin Gendut

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com
Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang enggan menggunakan alat kontrasepsi karena khawatir akan efek sampingnya. Sebab, banyak informasi keliru soal kontrasepsi yang beredar di Internet. 

Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi (konsultan) dari Fortis Hospital Mulund di India, Sonal Kumta, mengatakan banyak wanita menghindari penggunaan alat kontrasepsi atau menghentikan penggunaannya karena salah informasi.

“Penting untuk menghilangkan informasi yang salah untuk memastikan bahwa perempuan dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai, dan terus menggunakannya dengan tepat,” katanya.

Di Hari Kontrasepsi Sedunia, dia menyangkal lima mitos kontrasepsi yang paling umum, seperti dilansir Indian Express, Sabtu, 26 September 2020.

1. Kontrasepsi menyebabkan kanker

Fakta: Pil kontrasepsi oral atau pil KB sebenarnya mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium (lapisan dalam rahim), dan karenanya dianggap sebagai pelindung. Beberapa hubungan mungkin ada antara pil dan kanker payudara. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk panduan menyeluruh sebelum mengonsumsi pil KB.

2. Kondom mencegah kehamilan 100 persen

Fakta: Kondom hanya bisa memberikan perlindungan 80 persen, yang berarti 2 dari 10 pasangan yang menggunakan kondom bisa berakhir dengan kehamilan. Hal yang sama berlaku untuk 'periode aman' dan 'metode penarikan'. Namun, kondom dapat melindungi dari penyakit menular seksual (PMS).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Tidak bisa hamil setelah minum pil KB

Fakta: Pil kontrasepsi oral atau kontrasepsi oral kombinasi, hanya efektif jika wanita meminumnya secara teratur. Begitu dia menghentikan pilnya, dia bisa hamil.

4. Berat badan bertambah

Fakta: Tidak ada penambahan berat badan yang berarti akibat penggunaan pil kontrasepsi. Penambahan berat badan mungkin banyak alasan lain. Pil berpotensi mengurangi perdarahan menstruasi dan kram menstruasi. Pil KB juga memperbaiki kulit an mengurangi bulu dan jerawat di wajah. Yang penting, pil membantu mengendalikan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) dan endometriosis.

5. Kontrasepsi adalah masalah perempuan

Fakta: Sama seperti merencanakan kehamilan, kontrasepsi adalah keputusan yang dibuat bersama oleh pasangan. Kontrasepsi juga mengharuskan pasangan untuk bekerja sebagai satu tim. Pasangan perlu mencari tahu metode mana yang paling cocok, dengan bantuan dokter tentunya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

15 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.