TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang enggan menggunakan alat kontrasepsi karena khawatir akan efek sampingnya. Sebab, banyak informasi keliru soal kontrasepsi yang beredar di Internet.
Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi (konsultan) dari Fortis Hospital Mulund di India, Sonal Kumta, mengatakan banyak wanita menghindari penggunaan alat kontrasepsi atau menghentikan penggunaannya karena salah informasi.
“Penting untuk menghilangkan informasi yang salah untuk memastikan bahwa perempuan dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai, dan terus menggunakannya dengan tepat,” katanya.
Di Hari Kontrasepsi Sedunia, dia menyangkal lima mitos kontrasepsi yang paling umum, seperti dilansir Indian Express, Sabtu, 26 September 2020.
1. Kontrasepsi menyebabkan kanker
Fakta: Pil kontrasepsi oral atau pil KB sebenarnya mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium (lapisan dalam rahim), dan karenanya dianggap sebagai pelindung. Beberapa hubungan mungkin ada antara pil dan kanker payudara. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk panduan menyeluruh sebelum mengonsumsi pil KB.
2. Kondom mencegah kehamilan 100 persen
Fakta: Kondom hanya bisa memberikan perlindungan 80 persen, yang berarti 2 dari 10 pasangan yang menggunakan kondom bisa berakhir dengan kehamilan. Hal yang sama berlaku untuk 'periode aman' dan 'metode penarikan'. Namun, kondom dapat melindungi dari penyakit menular seksual (PMS).
3. Tidak bisa hamil setelah minum pil KB
Fakta: Pil kontrasepsi oral atau kontrasepsi oral kombinasi, hanya efektif jika wanita meminumnya secara teratur. Begitu dia menghentikan pilnya, dia bisa hamil.
4. Berat badan bertambah
Fakta: Tidak ada penambahan berat badan yang berarti akibat penggunaan pil kontrasepsi. Penambahan berat badan mungkin banyak alasan lain. Pil berpotensi mengurangi perdarahan menstruasi dan kram menstruasi. Pil KB juga memperbaiki kulit an mengurangi bulu dan jerawat di wajah. Yang penting, pil membantu mengendalikan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) dan endometriosis.
5. Kontrasepsi adalah masalah perempuan
Fakta: Sama seperti merencanakan kehamilan, kontrasepsi adalah keputusan yang dibuat bersama oleh pasangan. Kontrasepsi juga mengharuskan pasangan untuk bekerja sebagai satu tim. Pasangan perlu mencari tahu metode mana yang paling cocok, dengan bantuan dokter tentunya.