Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Alice Norin Melewati Persalinan dengan Placenta Previa Totalis Accreta

image-gnews
Alice Norin. Instagram.com/@alicenorin
Alice Norin. Instagram.com/@alicenorin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar bahagia datang dari aktris Alice Norin yang telah melahirkan putri keduanya, pada Rabu, 9 September 2020 lalu. Dia mengungkapkan rasa syukur dan proses persalinannya melalui unggahan di laman Instagram.

"9.9.2020 : Welcome to the world, our beautiful 2nd daughter “Alana Naira Lawi” Alhamdulillah atas ijin-Nya, proses lahiran Alana berjalan baik, dan kita berdua dalam keadaan yang sehat. Terima kasih semua atas doanya," tulis Alice Norin dalam keterangan unggahan itu. 

Alice menceritakan bahwa ia didiagnosis mengalami placenta previa totalis accreta sejak awal kehamilan. Hal ini menyebabkan ia harus konsultasi dengan beberapa dokter ahli, terlebih kasus accreta jarang terjadi. Namun karena ia sudah mengetahui sejak awal kehamilan sehingga bisa mengantipasi skenario terburuk yang mungkin terjadi. Salah satunya antisipasi kemungkinan pendarahan saat persalinan. 

"And it happened, aku kehilangan darah sampai 3 liter selama proses lahiran. Setelah lahiran pun, aku belum bisa langsung ketemu baby ANL #2 karena harus masuk ICU 2 hari gara-gara kehilangan banyak darah. Setelah ketemu pun belum bisa langsung menyusui karena dokter bilang ada obat keras yang aku konsumsi karena kondisi aku dan tidak dianjurkan untuk menyusui," tulis, Sabtu 12 September 2020 diiringi dengan emoji sedih.

Selain kemungkinan terjadi pendarahan, Alice Norin pun harus menghadapi kemungkinan rahimnya akan diangkat karena kondisi itu. "Aku belum 100 persen siap, karena kalau itu satu-satu nya pilihan berarti aku tidak akan bisa haid dan hamil lagi. Alhamdulillah, proses kelahiran Alana sukses tanpa kurang apapun dan tanpa perlu angkat rahim," tulisnya lagi.

Istri Alvin Yudhapatria ini bersyukur sekali karena bisa melewati masa-masa kritis tersebut. "A friendly reminder untuk teman-teman mommies yang mungkin sedang hamil, untuk selalu rutin cek kehamilan karena lebih baik mengantisipasi apa yang mungkin terjadi. Semoga sehat selalu, dan terima kasih atas doa dan ucapan yang sudah diberikan! #accretasurvivor," pungkas Alice Norin.

Melansir laman Mayo Clinic, Placenta Previa Totalis Accreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Biasanya, plasenta terlepas dari dinding rahim setelah melahirkan. Sedangkan plasenta akreta, sebagian atau seluruh plasenta tetap menempel. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkan. Plasenta menyerang otot-otot rahim (plasenta increta) atau tumbuh melalui dinding rahim (plasenta perkreta).

Plasenta accreta dianggap sebagai komplikasi kehamilan berisiko tinggi. Jika kondisi ini didiagnosis selama kehamilan, Anda mungkin membutuhkan persalinan operasi Caesar awal diikuti dengan operasi pengangkatan rahim Anda (histerektomi). Kondisi ini sering tidak menimbulkan tanda atau gejala selama kehamilan, meskipun pendarahan vagina selama trimester ketiga mungkin terjadi. Di beberapa kasus plasenta accreta terdeteksi selama pemeriksaan ultrasound rutin. Selain itu, kondisi juga dianggap terkait dengan kelainan pada lapisan rahim, biasanya karena jaringan parut setelah operasi caesar atau operasi rahim lainnya. Namun terkadang, plasenta accreta terjadi tanpa riwayat operasi uterus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko plasenta accreta, di antaranya:

1. Operasi rahim sebelumnya. 

Risiko plasenta accreta meningkat dengan jumlah operasi caesar atau operasi rahim lain yang Anda lakukan.

2. Posisi plasenta

Jika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks (plasenta previa) atau berada di bagian bawah rahim, Anda berisiko tinggi mengalami plasenta accreta.

3. Usia ibu

Plasenta accreta lebih sering terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun.

4. Melahirkan jarak dekat

Risiko plasenta accreta meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kehamilan Anda.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

16 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

2 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

5 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

15 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

18 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


Reaksi Artis Saat Ditinggal Mudik Asisten Rumah Tangga yang Sudah Seperti Keluarga

18 hari lalu

Alice Norin saat membuat konten dengan asisten rumah tangganya perkara mau mudik. Foto: Instagram.
Reaksi Artis Saat Ditinggal Mudik Asisten Rumah Tangga yang Sudah Seperti Keluarga

Ditinggal mudik asisten rumah tangga tentu menjadi momen paling berat bagi artis yang memiliki hubungan amat dekat seperti keluarga.


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

18 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

19 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

20 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.