Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Gluten untuk Pengidap Penyakit Tertentu, Apa Efeknya bagi Orang Sehat?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi roti. Tabloidbintang
Ilustrasi roti. Tabloidbintang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diet gluten free merupakan piola makan dengan tidak mengonsumsi protein gluten. Protein ini terdapat pada serealia, seperti gandum, jelai, dan gandum hitam. Protein alami ini juga dapat ditemukan pada produk-produk olahannya, sepert roti, donat, pizza, serta makanan lain yang berbahan dasar serealia tersebut.

Gluten memang tidak mengandung nutrisi yang penting, malah protein ini disebut mengancam orang dengan kondisi medis tertentu, seperti pengidap penyakit Celiac dan orang-orang yang sensitif atau memiliki intoleransi gluten. Namun, diet ini juga sering diikuti oleh orang-orang yang tidak mengalami kondisi tersebut.

Bagi orang yang mengidap Celiac, salah satu penyakit autoimun, konsumsi gluten menyebabkan kerusakan usus halus. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap nutrisi sehingga bisa terjadi komplikasi masalah kesehatan dalam jangka panjang.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 2017 oleh Expert Review of Gastroenterology and Hepatology, bahaya gluten bagi pencernaan juga dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki penyakit Celiac, tetapi tubuhnya bereaksi pada asupan gluten.

Orang-orang tersebut biasanya mengidap enteropati sensitif gluten (GSE) atau intoleransi gluten, alergi gandum, serta dermatitis herpetiformis (DH) atau respons autoimun berupa ruam kulit.

Penderita penyakit Celiac dan orang yang sensitif terhadap gluten dapat mengalami gejala-gejala kesehatan setelah mengonsumsinya, antara lain perut kembung, diare, sakit kepala, kelelahan, ruam kulit, hingga masalah mental kabut otak atau ketidakmampuan untuk mengingat dan fokus (brain fog).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, haruskah orang yang tidak mengalami kondisi di atas juga melakukan diet gluten free untuk mencegah kemungkinan gangguan kesehatan?

Pada dasarnya, menghindari gluten tidak memiliki risiko ataupun manfaat langsung bagi orang yang sehat. Gluten pun tidak jarang ditemukan pada makanan kaya akan nutrisi yang diperlukan tubuh.

Oleh karena itu, diet bebas gluten juga berpotensi mengakibatkan terbatasnya asupan nutrisi seseorang. Apalagi, sejumlah makanan bebas gluten tidak memiliki kandungan serat yang memadai.

Belum ada hasil penelitian yang membuktikan secara signifikan bahwa konsumsi gluten dapat membahayakan kesehatan seseorang tanpa kondisi medis khusus. Jadi, selama gluten masih dapat dicerna dengan baik dan tidak ada keluhan maka tidak ada bahaya gluten yang perlu dicemaskan.

SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

3 hari lalu

Ilustrasi anak biduran. kidsallergy.co.za
Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

Bercak merah di tungkai bawah bisa merupakan gejala radang pembuluh darah kecil, salah satu kondisi autoimun tersering pada anak.


Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

3 hari lalu

Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

Penelitian baru ungkap hubungan mimpi buruk dengan penyakit autoimun yang dimiliki manusia.


Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

4 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

Diagnosis dini autoimun pada anak penting agar pengobatan dan terapi bisa dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.


Kenali Gejala Radang Sendi pada Anak, Bisa Jadi Terkait Autoimun

4 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Kenali Gejala Radang Sendi pada Anak, Bisa Jadi Terkait Autoimun

Dokter mengatakan radang sendi pada anak yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari enam minggu dapat dicurigai sebagai kondisi autoimun.


Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

5 hari lalu

Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda sesuai dengan usia, tingkat aktivitas, serta kondisi kesehatan yang bersangkutan. Ini kata ahli.


Cerita Viral Perempuan dengan Sindrom Stevens-Johnson yang Dikira Autoimun, Apa Beda Keduanya?

24 hari lalu

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Karolina.Grabowska
Cerita Viral Perempuan dengan Sindrom Stevens-Johnson yang Dikira Autoimun, Apa Beda Keduanya?

Autoimun menyerang sel dan daya tahan tubuh. Sedangkan sindrom Steven Johnson terjadi karena reaksi tubuh terhadap obat-obatan atau semacam alergi.


Restoran di Singapura Mulai Tawarkan Hidangan dari Serangga

39 hari lalu

Ilustrasi pria memilih restoran saat berlibur. shutterstock.com
Restoran di Singapura Mulai Tawarkan Hidangan dari Serangga

Jangkrik dan serangga lainnya telah lama dinikmati sebagai makanan kaki lima di Asia Tenggara, tetapi tidak di Singapura.


6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

42 hari lalu

Ilustrasi susu almond. Foto: Freepik.com/Jcomp
6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

Jenis-jenis susu selain susu sapi, antara lain susu kedelai, susu almond, susu beras, dan susu santan. Apa kelebihan dan kekurangannya?


Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

43 hari lalu

Foto belalang dibumbui dengan cabai kering dengan salad yang disajikan di Berlin, Jerman (7/5). Para Koki beralasan serangga mempunyai protein yang tinggi dengan biaya rendah menjadikan serangga alternatif makanan di tengah mahalnya bahan makanan pokok. (Sean Gallup/Getty Images)
Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

Serangga yang disetujui Badan Pangan Singapura meliputi belalang, belalang sembah, ulat hongkong, dan beberapa spesies kumbang.


Saran Memilih Makanan Bergizi dan Berkualitas dari Ahli Gizi

47 hari lalu

Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Saran Memilih Makanan Bergizi dan Berkualitas dari Ahli Gizi

Makanan bergizi tidak harus dari sumber pangan impor atau dengan pengemasan baik. Berikut saran ahli gizi.