TEMPO.CO, Jakarta - Ketika kita memikirkan tentang pelecehan dalam suatu hubungan, kebanyakan berbicara tentang pelecehan fisik dan verbal. Namun terlepas dari keduanya, penyalahgunaan finansial juga ada dalam suatu hubungan dan sangat merusak. Seringkali, kekerasan finansial dianggap sebagai tanda pertama kekerasan dalam rumah tangga. Namun seringkali orang tidak menyadarinya dan terus menjadi korbannya.
Dalam penyalahgunaan keuangan, korban tidak memiliki kemampuan untuk memperoleh, menggunakan, dan memelihara sumber daya keuangan. Kadang-kadang, mereka juga dilarang bekerja oleh para pelaku kekerasan. Mereka mendapat batasan untuk menggunakan uang mereka sendiri. Dalam situasi seperti itu, korban merasa terjebak dalam hubungan tersebut.
Orang yang menghadapi pelecehan finansial dalam hubungan mereka pada akhirnya merasa hancur. Mereka mulai merasakan kurangnya kontrol finansial dan kemandirian. Tanpa akses yang tepat ke aset keuangan apa pun, mereka tidak merasa aman tentang masa depan dan tabungan mereka. Akibatnya, mereka tidak dapat merencanakan apa pun sesuai kebutuhan mereka. Akhirnya menjadi sulit bagi mereka untuk menemukan kemerdekaan dan keamanan jangka panjang.
Ketika pasangan seseorang melecehkan orang tersebut secara finansial, mereka akan mencoba untuk mengeksploitasi sumber dayanya. Melansir laman Pinkvilla, berikut ini beberapa contohnya.
1. Mereka akan mencoba untuk mengontrol akses Anda terhadap uang yang telah Anda peroleh dan simpan sendiri.
2. Dia juga dapat menggunakan uang Anda untuk tujuan mereka yang dimenangkan tanpa bertanya atau memberi tahu.
3. Menggunakan kartu kredit Anda tanpa izin dan pengeluaran melebihi batas tanpa membayar tagihan.
4. Meminjam uang tanpa membayarnya kembali.
5. Mengharapkan Anda untuk membayar tagihan mereka.
6. Mengkritik pekerjaan Anda dan memaksa Anda meninggalkan pekerjaan Anda.
7. Mendikte di mana Anda bisa bekerja dan di mana Anda tidak bisa.
8. Melecehkan Anda di tempat kerja dengan menelepon, mengirim SMS terus-menerus.
9. Mengganggu dan mengkritik setiap keputusan keuangan yang Anda buat.
10. Tidak membiarkan Anda membuat keputusan finansial untuk masa depan.
Ketika seseorang mengalami pelecehan finansial mereka akhirnya bergantung sepenuhnya pada si pelaku karena tidak memiliki sumber finansial yang aman. Jadi, ketika Anda bisa merasakan tanda-tanda yang disebutkan di atas dalam hubungan Anda, segera bicarakan dengan pengacara atau terapis.