Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Risiko Kesehatan Menggoreng dengan Minyak Kelapa Sawit

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Minyak Goreng. bimcbali.com
Ilustrasi Minyak Goreng. bimcbali.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menggunakan minyak kelapa sawit sebagai minyak goreng. Harganya relatih lebih murah dan mudah didapat. Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang diolah dari daging buah kelapa sawit. Sumber utama minyak ini yakni kelapa sawit spesies Elaeis guineensis, yang berasal dari daratan Afrika bagian barat dan barat daya. Kelapa sawit kemudian juga merambah Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang menjadi salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.  

Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang cukup ‘murah’ dibandingkan minyak lain. Tak heran, minyak ini populer digunakan untuk memasak dan ditambahkan ke produk siap makan maupun makanan olahan. Minyak ini juga sering digunakan untuk menumis maupun menggoreng karena cenderung memiliki stabilitas yang baik pada suhu tinggi. Selain untuk menggoreng, minyak kelapa sawit terkadang ditambahkan ke makanan olahan, seperti selai kacang, sereal, dan margarin.

Dalam satu sendok makan minyak kelapa sawit mengandung: 
- Kalori: 114
- Lemak: 14 gram
- Lemak jenuh: 7 gram
- Lemak tak jenuh tunggal: 5 gram
- Lemak tak jenuh ganda: 1,5 gram
- Vitamin E: 11% dari angka kecukupan gizi harian

Semua kalori minyak kelapa sawit berasal dari lemak. Lemak tersebut tersusun atas 50 persenasam lemak jenuh, 40 persen lemak tak jenuh tunggal, dan 10% asam lemak tak jenuh ganda. Jenis asam lemak jenuh dalam minyak kelapa sawit adalah asam palmitat, asam oleat, serta sedikit asam linoleat dan asam stearat. Namun minyak kelapa sawit dikaitkan dengan risiko kesehatan, termasuk masalah jantung dan kanker.

Kontroversi minya kelapa sawit untuk kesehatan

1. Minyak kelapa sawit dan kesehatan jantung

Riset terkait efek minyak kelapa sawit terhadap kesehatan jantung cenderung bercampur. Beberapa studi menemukan minyak ini dapat melindungi jantung, namun studi-studi lain melaporkan temuan sebaliknya. Misalnya, sebuah riset yang mengkaji 51 studi menemukan bahwa kolesterol total dan kolesterol jahat atau LDL mengalami penurunan pada orang yang mengikuti pola diet dengan minyak kelapa sawit – dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi lemak trans dan asam laurat.

Beberapa riset lain juga menemukan hal serupa bahwa minyak kelapa sawit berpotensi untuk menurunkan kolesterol jahat atau LDL dan kolesterol total. Namun sebaliknya, beberapa studi mendapatkan temuan yang berlawanan. Misalnya, sebuah riset yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition, ditemukan bahwa kadar LDL atau kolesterol jahat meningkat setelah mengonsumsi minyak kelapa sawit. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena temuan yang berlawanan di atas, kita disarankan agar mengonsumsi minyak kelapa sawit secara wajar dan tak berlebihan. Hindari pula pemakaian berulang minyak kelapa sawit yang telah dipanaskan. Sebuah riset menemukan bahwa pemakaian berulang dapat menurunkan efek antioksidannya dan memicu penyakit jantung akibat penimbunan plak di pembuluh darah.

2. Minyak kelapa sawit dan kanker

Kontroversi minyak kelapa sawit lainnya yakni dikaitkan dengan risiko kanker. Menurut European Food Safety Authority (EFSA), minyak kelapa sawit dapat menyebabkan kanker saat diproses pada suhu tinggi. Pengolahan minyak sawit dapat membentuk senyawa yang disebut glycidyl fatty acid esters (GEs). Saat dicerna tubuh, GE dapat pecah dan melepaskan senyawa lain yang disebut glycidol. Dalam studi pada hewan, glycidol memiliki efek karsinogenik dan berisiko memicu kanker pada manusia. Studi lanjutan diperlukan untuk menguatkan temuan ini. Bagaimanapun, bijak dalam mengonsumsi minyak kelapa sawit tetap perlu dipertimbangkan.

Namun, selain risiko kesehatan di atas, minyak kelapa sawit juga dikaitkan dengan pemeliharaan kesehatan otak. Pasalnya, minyak kelapa sawit merupakan sumber tocotrienol, bentuk vitamin E yang memiliki efek antioksidan untuk kesehatan otak. Tocotrienol dalam kelapa sawit berpotensi untuk melindungi jenis asam lemak tak jenuh ganda di dalam otak. Bentuk vitamin E ini juga berpotensi untuk memperlambat perkembangan demensia, menurunkan risiko stroke, dan mencegah pertumbuhan lesi otak.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

11 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

1 hari lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

2 hari lalu

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, usai rapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

2 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

6 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

Salah satunya dengan cek kolesterol rutin. Hal ini agar seseorang bisa melakukan pengobatan-pengobatan lebih cepat


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.