TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan selebriti Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo berbahagia dengan kelahiran anak kelima mereka, Bhaj Kama Bramantyo.
Banyak warganet yang memuji pasangan ini lantaran tetap terlihat bahagia dengan keseruan polah tingkah kelima anak mereka. Sebelum Kama, Zaskia dan Hanung telah dikaruniai 4 anak yakni Kana Sybilla Bramantyo, Kala Madali Bramantyo, Bhai Kaba Bramantyo, dan Bhre Kata Bramantyo.
Seperti diketahui, jarak usia antara anak sulung dengan anak bungsu memang cukup jauh, yakni 10 tahun. Jadi, Zaskia merasakan keunikan mengasuh dua anak ini bersamaan.
"Beda 10 tahun, tapi rasanya baru kemarin kamu bayi Kak Syb Sekarang sudah gendong adiknya yang berjarak 10 tahun.. 10-T-A-H-U-N Terasa seperti sekejap mata," tulisnya di keterangan Instagram, Rabu, 26 Agustus 2020.
Zaskia mengaku perjuangannya tak mudah menghadapi anak pertamanya yang kini berusia 10 tahun. Menurut perempuan kelahiran 8 September 1987 ini, dia harus belajar lagi, mulai dari memahami, mengelola emosi, dan belajar mengendalikan situasi juga.
"Sama-sama belajar ya kaaak, maafin kalo Bia-nya (panggilan anak-anak ke Zaskia) kagok kebingungan liat kamu mulai asik sendiri, ga suka diseragamin baju sama ade2-nya, bingung kamu udah ga mau diurusin dari soal packing baju, ngerjain tugas, makan sampai tidur. Itu karena kamu mau mulai mandiri. Bismillah semoga Bia bisa selalu jadi sahabat kamu, bukan orang tua yang nyebelin di mata kamu," tulis Zaskia.
Dilansir dari laman Bright Horizons, orang tua yang memiliki anak-anak dengan rentang usia jauh disarankan bersikap fleksibel. Salah satu aspek yang paling menantang adalah mengelola kebutuhan, minat, dan aktivitas mereka masing-masing.
Anak yang balita masih perlu tidur siang, misalnya, sementara anak yang lebih besar membutuhkan perhatian untuk bermain. Orang tua perlu menerima dan berdamai jika terkadang kondisi tidak ideal, misalnya ada kalanya balita tidur siang di dalam mobil. Pada saat yang sama, mintalah bantuan pasangan, keluarga besar, dan teman.
Rencanakan berbagai aktivitas seperti liburan keluarga, memilih film, atau bahkan melakukan hiking menjadi lebih menantang ketika Anda memiliki anak-anak dengan perbedaan usia yang cukup jauh. Anak remaja mungkin tidak akan memiliki antusiasme yang sama untuk mengunjungi Legoland atau menonton Frozen seperti anak yang lebih kecil.
Ajarkan pengertian dan kesabaran, sebab perbedaan usia yang jauh menawarkan kesempatan yang luar biasa bagi anak-anak yang lebih besar untuk belajar tentang perkembangan anak. Bantu anak Anda memahami bahwa adiknya masih mengembangkan keterampilan kognitif, bahasa, dan sosial-emosional yang diperlukan untuk berbagi, bekerja sama, dan mengikuti arahan.
Pada saat yang sama, jangan berharap anak Anda yang lebih tua menjadi orang tua ketiga. Dengarkan dengan empati saat anak Anda mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap adiknya. Seorang anak yang lebih besar membutuhkan privasi dan tidak ingin membagikan barang-barangnya terus-terusan.
Orang tua juga bisa melibatkan anak-anak yang lebih kecil dalam tugas-tugas keluarga dengan meminta mereka menyelesaikan tugas-tugas sederhana di sekitar rumah, juga membersihkan diri sendiri. Ini akan membantu perkembangan anak sekaligus menciptakan pembagian tugas yang adil.
Dalam keluarga dengan perbedaan usia yang jauh, sebagian besar waktu dan perhatian orang tua sering kali jatuh pada anak-anak yang lebih kecil, hanya karena kebutuhan mereka lebih jelas.
Walhasil, sang kakak harus sabar, berempati, dan bahkan protektif. Tapi mereka tetaplah anak-anak. Orang tua juga disarankan menjadwalkan waktu berdua saja untuk mereka agar bisa mendengarkan anak yang lebih tua bercerita lebih leluasa.