TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jenis terapi, salah satunya grounding atau earthing yaitu melakukan aktivitas yang membuat seseorang terhubung ke bumi. Sederhananya, aktivitas yang dilakukan membuat fisik seseorang bersentuhan langsung dengan bumi atau tanah sehingga gelombang elektrik bumi membawa dampak positif bagi tubuh.
Earthing bisa dilakukan di mana saja, baik dalam maupun luar ruangan. Jika belum terbiasa melakukan grounding pun, bisa mencoba dengan menggunakan alas. Bentuknya bisa berupa mat, selimut, kain, atau kaos kaki. Semua bisa disesuaikan dengan selera Anda masing-masing. Namun, hingga kini riset tentang manfaat earthing atau grounding masih terbatas. Salah satu teori yang mendasarinya adalah melakukan grounding dapat berpengaruh terhadap matriks kehidupan yang menghubungkan tiap sel.
Manfaat earthing atau grounding
1. Layaknya antioksidan
Adanya gelombang elektrik dari bumi yang diperoleh saat earthing berkhasiat seperti halnya antioksidan, sehingga baik untuk sistem kekebalan tubuh seseorang. Dengan melakukan earthing, sistem imun alami seseorang bisa kembali optimal.
2. Baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah
Ada penelitian yang mendukung konsep ini. Sebanyak 10 partisipan dalam kondisi sehat melakukan grounding dengan menempelkan patch di telapak tangan dan kaki. Setelah tuntas, terbukti manfaat earthing mengurangi gumpalan sel darah merah secara signifikan. Artinya, secara tidak langsung dapat berkaitan dengan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Ada pula studi yang menemukan dampak jangka panjang grounding dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
3. Kurangi nyeri otot
Selain itu, manfaat grounding lainnya juga berkaitan dengan kondisi otot setelah beraktivitas fisik. Setelah melakukan grounding, level kerusakan otot dan rasa nyeri para partisipan berkurang drastis. Para peneliti sempat membandingkan kadar sel darah putih, creatine kinase, dan juga rasa nyeri otot.
4. Kondisi mood
Manfaat earthing berikutnya adalah memperbaiki kondisi mood seseorang. Dalam sebuah penelitian, dibandingkan bagaimana stres emosi dan fisik seseorang sebelum dan sesudah melakukan grounding. Sebelum melakukan grounding, partisipan merasa stres secara fisik dan emosional karena tuntutan pekerjaan.Namun setelah melakukan terapi grounding, rasa nyeri, stres, depresi, dan kelelahan berkurang secara drastis. Pengukuran hal ini bersifat subjektif. Indikatornya berupa perasaaan dan mood dari tiap partisipan.
5. Redakan cemas dan tidur lebih baik
Masih berhubungan dengan mood swing, sesi terapi grounding selama 1 jam saja sudah bisa memperbaiki mood seseorang secara signifikan. Dalam jangka panjang, ini juga berhubungan dengan menurunnya risiko mengalami depresi dan cemas berlebih.Tak hanya itu, terapis juga mengakui siklus dan durasi tidur menjadi lebih lama setelah menerapkan terapi grounding. Bahkan, masalah tidur seperti kerap terbangun di malam hari juga berkurang drastis.
Ada banyak cara melakukan earthing atau grounding. Jenis aktivitasnya bisa disesuaikan dengan pilihan Anda masing-masing. Intinya adalah semua kegiatan yang kembali menghubungkan diri sendiri dengan bumi. Misalnya berjalan tanpa alas kaki. Ini cara yang mudah, Anda bisa langsung bersentuhan dengan tanah atau rerumputan, sama-sama disebut earthing. Kontak langsung antara telapak kaki dan alam membuat seseorang bisa mendapatkan energi tersendiri.
Kontak antara kulit dan bumi bisa lebih intens dengan berbaring di tanah. Hal ini juga bisa dilakukan saat berada di taman atau pantai. Namun, pastikan lingkungan sekitar benar-benar aman untuk melakukan grounding. Jangan ada objek yang berbahaya dan bisa menyebabkan cedera.
Tak hanya di daratan saja, beraktivitas di air seperti berenang juga bisa menjadi metode untuk grounding. Caranya bisa dengan berendam di danau atau berenang di laut bebas. Pastikan saja saat melakukan aktivitas ini, lingkungan benar-benar aman dan Anda sudah memiliki kemampuan renang yang baik.
Jika situasi tak memungkinkan untuk melakukan kontak langsung dengan bumi, ada juga alat grounding yang bisa digunakan. Contohnya dengan menggunakan tongkat metal yang ditempelkan ke tanah dan dihubungkan ke tubuh lewat seutas kawat. Namun jika kurang merasa nyaman dengan metode ini, ada banyak peralatan lain yang bisa digunakan. Contohnya dengan menggunakan mat, kain, selimut, kaos kaki, hingga patch.