TEMPO.CO, Jakarta - Catherine Wilson ditangkap Polda Metro Jakara karena kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu pada Jumat, 17 Juli 2020 di rumahnya, Depok, Jawa Barat. Dalam penangkapan itu, polisi menemukan barang bukti berupa dua paket sabu-sabu masing-masing seberat 0,43 gram dan 0,66 gram.
Polisi lalu melakukan tes urine. Hasilnya, model senior tersebut positif menggunakan methafitamin atau sabu-sabu.
Penggunaan sabu-sabu dilarang karena dapat membahayakan kesehatan, dapat merusak organ vital seperti otak dan jantung. Tidak hanya itu, sabu-sabu juga dapat menyebabkan gangguan psikologis, termasuk depresi.
Sabu menimbulkan sensasi menyenangkan karena obat ini bertindak sebagai stimulan yang membuat banyak pemakainya menjadi kecanduan. Sabu juga dapat membuat penggunanya lebih aktif berbicara, memunculkan perasaan kuat pada diri sendiri, serta menurunkan nafsu makan.
Efek tersebut dapat terjadi karena sabu mendorong produksi hormon dopamin, senyawa kimia tubuh yang berkaitan dengan motivasi, kesenangan, serta fungsi motorik tubuh manusia.
Namun, sabu menyebabkan kerusakan pada banyak organ tubuh. Berikut bahaya sabu-sabu seperti yang dikonsumsi Catherine Wilson.
1. Kerusakan otak
Penggunaan sabu dalam jangka panjang dapat mengubah struktur otak yang memicu munculnya gangguan koordinasi, kesulitan memahami sesuatu, serta masalah berbicara. Sistem pertahanan dalam otak pengguna sabu juga akan menyerang sel-sel sehat di organ tersebut.
Jika digunakan secara berlebihan, narkoba ini bisa menyebabkan penyakit Parkinson dan stroke karena membuat pembuluh darah mengeras
2. Masalah jantung
Sabu-sabu dapat menyebabkan kejang pada pembuluh darah, detak jantung yang menjadi cepat, matinya jaringan otot, serta terbentuknya jaringan parut pada organ jantung. Selain itu, penggunaannya bisa menyebabkan hipertensi, kesulitan bernapas, hingga serangan jantung.
3. Masalah mulut dan gigi (meth mouth)
Sabu dapat memicu gigi berlubang, penyakit gusi, gigi copot, serta mulut kering. Hal tersebut tersebut terjadi karena sabu mengurangi jumlah air liur. Bahkan pada beberapa kasus, narkoba jenis ini mengakibatkan kanker mulut.
Efek lain sabu-sabu lainnya adalah muntah dan mual, pupil mata yang melebar, otot berkedut, dan tremor. Sabu juga meningkatkan risiko infeksi hepatitis dan HIV/AIDS karena pecandu sabu lebih mungkin untuk melakukan praktik seks berisiko.
Untuk kesehatan mental, sabu-sabu bisa menyebabkan linglung dan kebingungan, paranoid, merasakan halusinasi, gangguan kecemasan, hingga depresi
Hal yang paling berbahaya, overdosis sabu-sabu dapat berujung pada kematian.