TEMPO.CO, Jakarta - Meski aturan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB telah dilonggarkan, Pandemi Covid-19 belum berakhir. Risiko penularan masih sangat tinggi. Di beberapa negara, kasus penularan virus corona bahkan bertambah.
Tim Komunikasi Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro menyarankan agar tidak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak selama pandemi. Kalaupun keluar rumah, misalnya untuk bekerja atau membeli makanan, ia mengingatkan untuk selalu mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Salah satunya memakai masker.
"Pokoknya kalau mesti kerja keluar rumah, ingat pake masker terus ya. Pakainya yang benar, nutupin hidung dan mulut juga. Matching-in sama warna baju juga boleh, hehe,” tulis dia di unggahan Instagramnya, Kamis, 9 Juli 2019.
Selain cara pemakaian, dia juga mengingatkan agar selalu membawa masker ekstra untuk cadangan saat keluar rumah. Inilah yang sering dilupakan orang.
“Soalnya maximal kan cuma 4 jam harus ganti, apalagi kalo basah/lembap,” tulis dia melanjutkan.
Dokter Reisa juga mengingatkan untuk mencuci tangan dengan cara yang benar dan menghindari menyentuh wajah dengan tangan kotor. Wajah adalah area rawan virus corona penyebab Covid-19, terutama mata, hidung, dan mulut.
“Sama satu lagi, penting nih, jaga jarak aman. Kira-kira aja 1-2 meter gitu satu sama lain. Pokoknya selalu waspada. Nggak usah ketakutan berlebihan, biar nggak stress tapi ya jangan kelewat santuy juga,” kata dia.
Mematuhi protokol kesehatan saat keluar rumah penting untuk menghindari penularan virus corona. Seperti diketahui, penyebaran virus ini belum dapat dikendalikan. Bahkan di beberapa negara, seperti di India, Australia, dan Amerika Serikat, krisis Covid-19 sempat mengalami kenaikan lagi.