TEMPO.CO, Jakarta - Masker kini jadi item penting yang harus digunakan aktivitas sehari-hari di tengah pandemi. Dengan memakai masker dapat mencegah tertular virus corona. Namaun, terlalu sering memakai masker bisa menyebabkan sudut mulut menjadi kering dan luka. Menurut dokter kulit Maggie Kober, bau busuk panas yang terperangkap di dalam masker bisa menajdi sumber luka mulut seperti ini.
"Masker wajah memerangkap kelembaban hangat yang dihasilkan saat kita menghembuskan napas," kata Dr. Kober yang membuka layanan dermatologi online Apostrophe. “Bagi mereka yang berjerawat, ini bisa memicu timbulnya jerawat. Bagi banyak orang lain, lingkungan lembab yang hangat di sekitar kulit ini menciptakan kondisi sempurna untuk jamur dan bakteri yang tumbuh secara alami untuk tumbuh dan tumbuh lebih berlimpah. Pertumbuhan berlebih ragi dan bakteri ini dapat menghasilkan angular cheilitis, keretakan dan luka di sudut mulut. ”
Tanya Kormeili, MD, dokter kulit bersertifikat di Santa Monica, menambahkan bahwa jamur — candida — menyukai iklim lembab yang ditangkap oleh topeng Anda. Dan jika bibir Anda terus-menerus kering, dorongan untuk menjilatnya secara kompulsif hanya akan membuat jamur yang persisten semakin berkembang.
"Jika Anda mengeluarkan air liur ekstra di bawah masker panas itu, Anda mungkin berisiko lebih tinggi," kata Dr. Kormeili seperti dilansir dari laman Well and Good. “Jika kelembaban dan air liur terjebak di sudut mulut Anda, menjadi tempat berkembang biak bagi Candida. Saat jamur tumbuh, Anda menjadi lebih merah dan meradang, sehingga siklusnya berlanjut. ” Bleh.
Tentu saja melepas masker bukan pilihan. Dr. Kormeili dan Dr. Kober menyarankan untuk mencegah air liur sampai ke sudut mulut.
"Pertama, pastikan untuk menghindari menjilat bibir," kata Dr. Kober. "Untuk mengobati kondisi ini, oleskan krim antijamur ke sudut mulut Anda dua kali sehari. Clotrimazole dapat dibeli bebas, dan jika ini tidak menyelesaikan kondisi tersebut, temui dokter kulit secara langsung. ”
Dr. Kormeili menambahkan jangan pernah mengobati jamur Candida dengan lapisan petroleum jelly atau produk lip gloss, karena jenis produk ini sebenarnya dapat memperburuk masalah.
Baca juga: 4 Jenis Masker untuk Cegah Penularan Corona, Mana yang Terbaik?
Jika semuanya gagal, Dr. Kormeili mengatakan ingat saat Anda mengalami infeki jamur vagina karena mengenakan pakaian renang yang basah. "Jika Anda mulai melihat gejala jamur, Anda bisa mengobatinya dengan cara yang sama seperti infeksi jamur vagina. Anda dapat menggunakan krim yang sama, tetapi Anda tidak akan membutuhkan aplikator yang berantakan, ”kata Dr. Kormeili.