TEMPO.CO, Jakarta - Menjalin hubungan adalah bagian penting dari kehidupan yang sehat, baik mental dan fisik. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang dalam hubungan romantis yang aman memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada hubungan yang sempurna. Setiap hubungan memiliki campuran karakteristik sehat dan tidak sehat. Bagaimana Anda bisa tahu jika hubungan Anda sehat? Apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadikan hubungan yang lebih baik menjadi lebih baik?
Kebutuhan setiap orang berbeda. Misalnya, beberapa orang perlu keterbukaan dan kasih sayang daripada yang lainnya. Dalam hubungan yang sehat, setiap orang bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
Nah, berikut beberapa kriteria jika hubungan yang Anda jalani termasuk dalam kriteria sehat, seperti yang dilansir dari laman Very Well Mind, Rabu, 17 Juni 2020.
1. Kepercayaan
Kepercayaan pada pasangan Anda adalah komponen kunci dari setiap hubungan yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan Anda untuk mempercayai orang lain dipengaruhi oleh gaya keterikatan Anda secara keseluruhan. Hubungan yang dialami di awal kehidupan membantu membentuk harapan yang Anda miliki untuk hubungan di masa depan.
Jika hubungan Anda di masa lalu telah aman, stabil, dan dapat dipercaya, Anda juga cenderung mempercayai mitra di masa depan. Namun, jika hubungan Anda di masa lalu tidak stabil dan tidak dapat diandalkan, Anda mungkin harus mengatasi beberapa masalah kepercayaan di masa mendatang.
2. Keterbukaan dan Kejujuran
Anda harus bisa merasakan bahwa Anda bisa menjadi diri sendiri dalam hubungan yang sehat. Sementara semua pasangan memiliki tingkat keterbukaan dan pengungkapan diri yang berbeda-beda, Anda seharusnya tidak pernah merasa harus menyembunyikan aspek diri sendiri atau mengubah siapa diri Anda. Bersikap terbuka dan jujur satu sama lain tidak hanya membantu Anda merasa lebih terhubung sebagai pasangan, tetapi juga membantu menumbuhkan kepercayaan.
3. Saling Menghormati
Dalam hubungan yang dekat dan sehat, orang-orang saling menghargai satu sama lain. Mereka tidak merendahkan atau meremehkan satu sama lain dan menawarkan dukungan dan keamanan.
Ada sejumlah cara berbeda yang dapat saling menghormati pasangan, antara lain mendengarkan satu sama lain, tidak menunda-nunda ketika pasangan meminta Anda untuk melakukan sesuatu, menjadi pengertian dan memaafkan, saling membangun, memberikan ruang dalam hidup Anda untuk pasangan Anda, menunjukkan penghargaan dan rasa terima kasih satu sama lain, dan memiliki empati satu sama lain
4. Kasih sayang
Hubungan yang sehat ditandai oleh kesukaan dan kasih sayang. Penelitian telah menunjukkan bahwa gairah awal yang menandai dimulainya hubungan baru cenderung menurun dari waktu ke waktu, tetapi ini tidak berarti bahwa kebutuhan akan kasih sayang, kenyamanan, dan kelembutan berkurang.
Namun, penting untuk diingat bahwa kebutuhan fisik berbeda untuk setiap individu. Tidak ada jumlah kasih sayang atau keintiman yang "benar". Kunci untuk hubungan yang sehat adalah bahwa kedua pasangan puas dengan tingkat kasih sayang yang mereka bagi dengan pasangan mereka.
Baca: 7 Tanda Pasangan Serius Menjalin Hubungan hingga Pernikahan
5. Komunikasi yang baik
Hubungan yang sehat dan tahan lama membutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Sebuah studi menemukan bahwa gaya komunikasi pasangan lebih penting daripada tekanan, komitmen, dan kepribadian dalam memprediksi apakah pasangan menikah akhirnya akan bercerai.
Kelihatannya hubungan terbaik tidak melibatkan konflik, tapi mengetahui cara berdebat dan menyelesaikan perbedaan pendapat secara efektif lebih penting daripada menghindari argumen untuk menjaga perdamaian. Terkadang konflik bisa menjadi peluang untuk memperkuat hubungan dengan pasangan Anda.
6. Memberi dan menerima
Hubungan yang kuat ditandai oleh timbal balik alami. Ini bukan tentang menjaga skor atau merasa bahwa Anda berutang pada orang lain. Anda melakukan sesuatu untuk satu sama lain karena Anda benar-benar ingin.
Terkadang, satu pasangan mungkin membutuhkan lebih banyak bantuan dan dukungan. Dalam kasus lain, satu pasangan mungkin lebih suka mengambil lebih banyak peran pengasuh. Ketidakseimbangan seperti itu baik-baik saja asalkan setiap orang menerima dinamika dan kedua pasangan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.