TEMPO.CO, Jakarta - Alicia Keys langsung sukses saat meluncurkan album debutnya, Song in A Minor, pada 2001. Lagunya memuncaki tangga Billboard 200, dia juga meraih lima Grammy Award. Usianya saat itu baru 20 tahun.
Tapi, di balik suksesnya itu, penyanyi yang kini berusia 39 tahun itu mengaku mengalami masa-masa paling sulit di usia tersebut. Dia mengaku sangat berantakan secara emosional. Dia harus mencari jalan mengatasinya, kabur ke Mesir, yoga, dan meditasi.
Baca Juga:
"Saya bersumpah, saya tidak akan kembali ke usia 20 meskipun seseorang membayar saya. Itu benar-benar waktu terburuk yang pernah ada," kata dia dalam cerita sampul InStyle edisi Juli. “Saya sangat buta, sangat bergantung pada pendapat orang lain, sangat tidak nyaman, sangat tidak jelas," dia menambahkan.
Puncaknya adalah pada 2006 ketika dia melakukan sesi pemotretan. Emosinya benar-benar hancur sehingga dia memutuskan semua janji untuk beberapa waktu ke depan lalu melakukan perjalanan spiritual ke Mesir.
"Pilihannya saat itu pergi atau meledak," katanya.
Salah satu lagunya yang dirilis, "A Woman's Worth", adalah ungkapan perasaannya saat itu. Lagu itu ditulis untuk meyakinkan diri atas pesan pribadi yang ingin dia sampaikan.
"Aku harus menarik diri keluar dari lubang atau kebingungan,” katanya.
Lama kelamaan, ibu dua anak itu menemukan jalan mengatasi emosi negatif yang dia alami. Dia melakukan yoga dan meditasi secara rutin. Kini dia juga masih melakukannya setiap hari.
Kini dia mengaku punya kehidupan yang lebih tenang. Selain karena ritual meditasinya, itu karena dia memilih pendamping hidup yang tepat, Swizz Beatz, 41. Dia dan suaminya telah dikaruniai dua anak laki-laki, Egypt, 9, dan Genesis, 5
“Aku datang ke tempat yang tepat di mana aku bisa lebih mencintai kulitku, ketidaksempurnaanku, perasaanku, yang sangat sulit diakses. Karena kita ingin melindungi hati kita, kan?” kata dia.