Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanpa Disadari Anda Bisa Jadi Toxic Parents, Kenali 7 Cirinya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Toxic parents adalah orang tua yang tidak menghormati dan memperlakukan anaknya dengan baik sebagai individu. Mereka bisa melakukan berbagai kekerasan pada anak, bahkan membuat kondisi psikologis atau kesehatan mentalnya terganggu. 

Toxic parents juga enggan berkompromi, bertanggung jawab, maupun meminta maaf pada anaknya. Hal ini seringkali dilakukan oleh orang tua yang memiliki gangguan mental atau merupakan seorang pecandu.  Selain itu, trauma di masa kecil akibat pengasuhan yang buruk juga dapat memicu terjadinya hal tersebut, di mana orangtua masih membawa luka lama, dan melukai anaknya dengan cara yang sama seperti yang dialaminya dulu.

Meski orang tua toxic kerap berdalih apa yang dilakukannya semata-mata karena kasih sayang, tetapi pola asuh yang toxic tentu saja tak baik untuk dilakukan. Anak membutuhkan cinta dan kasih sayang yang tulus dari orang tuanya. Jika tak mendapatkan hal tersebut, tentu saja jiwa anak bisa terluka.

Tanpa disadari atau tidak, Anda bisa saja menjadi toxic parents. Oleh sebab itu, agar dapat mewaspadai perilaku kita sendiri terhadap anak, berikut ini ciri-ciri toxic parents yang penting untuk diperhatikan.

Ciri-ciri toxic parents

1. Mengutamakan diri sendiri

Toxic parents selalu mengutamakan kebutuhannya sendiri dan tidak mempertimbangkan kebutuhan maupun perasaan anak. Selain itu, ia juga tak akan berpikir mengenai dampak perilakunya tersebut pada anak.

2. Tak dapat memperlakukan anak dengan baik

Orang tua yang toxic tak dapat memperlakukan anaknya dengan baik. Bahkan pada tingkat yang dasar saja, seperti rasa hormat dan kesopanan, mereka enggan melakukannya. Ia juga sengaja melupakan hal-hal penting yang berkaitan dengan anak.

3. Sulit mengendalikan emosi

Toxic parents kerap mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosinya. Ia cenderung bereaksi berlebihan atau dramatis ketika anak melakukan kesalahan. Selain itu, kemarahannya pun seringkali tak dapat diprediksi. Ia tak akan segan untuk memukul, memaki, atau melakukan kekerasan lainnya.

4. Suka mengontrol

Orangtua toxic senang mengontrol anaknya dengan ketat. Ia akan mengatur apa yang harus dilakukan oleh anak, bahkan kapan dan bagaimana sang anak melakukannya. Selain itu, toxic parents juga akan mencampuri urusan pribadi. Rasa bersalah dan iming-iming menjadi senjata baginya untuk mengontrol anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Selalu menyalahkan anak

Atas perbuatan yang telah dilakukannya, orangtua toxic justru akan menyalahkan semuanya pada anak. Selain itu, apa pun usaha dan hasil yang dilakukan oleh anak tak pernah cukup baik baginya. Ia selalu mencari kesalahan dan jarang mengapresiasi anak.

6. Sering mempermalukan anak

Orangtua yang toxic juga kerap mempermalukan anaknya dengan sangat buruk. Ia akan mengejek, merendahkan, memukul, memaki, atau meneriaki anak di depan orang lain, terutama teman-temannya, sehingga anak merasa sangat malu.

7. Merasa bersaing dengan anak

Bukan hanya selalu merasa benar, toxic parents juga akan bertindak seperti orang yang sedang bersaing dengan anak. Jadi, alih-alih menyemangati dan merasa bahagia atas keberhasilan anak, ia malah membuat anak down, mengabaikannya, dan merasa tak suka jika anak senang.

Jika Anda menjadi toxic parents, anak tak akan merasa senang ketika berbicara, menghabiskan waktu, atau berpikir tentang Anda. Bahkan anak bisa menjadi sangat ketakutan, depresi, atau emosional hingga melampiaskannya pada hal lain.

Figur orangtua tentu saja akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, sebagai orangtua yang baik Anda tentu harus memberi pola asuh yang tepat untuk anak. Jangan sampai pola asuh yang buruk membuat keutuhan keluarga menjadi bermasalah.

Bila Anda merasa memiliki ciri-ciri toxic parents, tak ada salahnya bagi Anda untuk secara perlahan memperbaikinya. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi pada psikolog keluarga untuk mendapat bantuan secara profesional dalam mengatasi masalah ini. Perlu Anda ingat bahwa anak adalah titipan yang senantiasa harus selalu kita jaga.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

1 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

1 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

1 hari lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

3 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

3 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

3 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

6 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

6 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

6 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.