Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali 9 Tanda Pasangan Siap Nikah, Bukan Terpaksa dan Usia

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi pasangan menikah. Shutterstock
Ilustrasi pasangan menikah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki rencana dan harapan yang berbeda saat menjalin hubungan. Ada yang masih ingin berkelana, mencoba mengenal lebih jauh, atau sudah berorientasi pada jenjang selanjutnya yaitu pernikahan. Tanda-tanda seseorang siap nikah bukan hanya soal usia saja, tapi lebih jauh lagi melibatkan kesiapan fisik, mental, dan finansial.

Hal yang perlu diingat adalah pernikahan tak sekadar euforia melegalkan status dengan pasangan saja, tapi perlu komitmen seumur hidup. Kadang tanda-tanda seseorang siap nikah bisa sangat jelas terlihat, seperti frekuensi membicarakan rencana pernikahan secara terbuka. Namun tidak semua orang menunjukkan hal ini dengan jelas. Ada yang ekspektasi dan tenggat waktunya masih samar.

Berikut ini tanda-tanda seseorang siap nikah

1. Bukan karena paksaan

Kebiasaan masyarakat di Indonesia yang masih melekat adalah kerap mencampuri urusan orang lain ketika harus mengambil keputusan personal seperti kapan menikah. Belum lagi paksaan atau teror ketika seseorang sudah mencapai usia tertentu namun belum ada tanda-tanda akan menikah.

Satu yang pasti, seseorang yang siap nikah adalah mereka yang mengambil keputusan itu bukan karena paksaan atau teror dari sekitar. Entah itu dari keluarga, tetangga, teman, dan banyak lagi. Jika pernikahan dijadikan ajang pembuktian untuk mematahkan teror dari sekitar, seringkali kesiapan mental menjadi nomor sekian.

2. Berkaca pada pernikahan orangtua

Ketika pasangan sering berbicara tentang pernikahan orangtuanya yang menyenangkan dan langgeng, itu indikasi bahwa mereka siap nikah dan bersemangat memulai komitmen serupa dengan yang sudah dilakukan orangtua. Jika topik semacam ini muncul, bahas tentang kesiapan masing-masing pihak dengan detil.

3. Memperkenalkan dengan keluarga besar

Tanda-tanda lain seseorang siap menjalin komitmen ke jenjang pernikahan adalah tidak ragu memperkenalkan pasangan kepada keluarga besar, bukan hanya keluarga inti saja. Jika ada perbedaan pandangan tentang hal ini semisal pasangan tidak ingin diajak berkenalan dengan keluarga lebih cepat, diskusikan dan cari jalan tengah. Jangan ada yang merasa terpaksa.

4. Merencanakan kehidupan berkeluarga

Antusiasme seseorang yang siap nikah bisa dilihat dari rencananya ke depan. Bukan hanya soal bagaimana pesta pernikahan akan digelar berikut tema warnanya saja, tapi bagaimana kehidupan setelah sudah hidup bersama sebagai suami istri. Termasuk mendiskusikan bagaimana menyelaraskan perbedaan saat harus bersama-sama satu atap 24 jam dalam sehari.

5. Mandiri

Kemandirian tak hanya bisa dinilai secara finansial saja, tapi juga mental. Orang yang siap nikah pada dasarnya adalah mereka yang bisa mengurus diri sendiri tanpa orang lain. Jadi, menikah bukan dijadikan celah untuk memiliki pasangan yang bisa membantu mengurus dirinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesiapan finansial juga berhubungan dengan kemandirian. Orang yang sudah mandiri dan tidak lagi bergantung pada orangtuanya, atau setidaknya punya penghasilan sendiri dan bisa mengelolanya, menandakan kesiapannya untuk melangkah ke jenjang lebih jauh.

6. Percaya dengan pasangan

Kepercayaan adalah landasan setiap hubungan, itu pasti. Salah satu indikator seseorang siap nikah bisa dilihat dari hal ini. Ketika hubungan sudah serius dan tidak ada lagi trust issues seperti khawatir pasangan berbohong atau menutupi sesuatu, maka komitmen pernikahan bisa jadi pertimbangan.

Kepercayaan ini sangat vital karena menjadi dasar komitmen seseorang. Jika tidak ada kepercayaan, pernikahan di usia berapapun hanya akan membuat seseorang merasa insecure bahkan posesif.

7. Tidak ada keinginan mengubah pasangan

Tidak seperti yang banyak dipercaya orang-orang, pernikahan bukan ajang untuk mengubah pasangan. Jadi, pastikan indikator siap nikah ini termasuk menerima sifat negatif pasangan hingga seumur hidup. Tidak ada dongeng bahwa pernikahan akan membuat sifat seseorang berubah drastis. Jadi, pastikan bisa menghadapi sikap menyebalkan pasangan – jika ada – sebelum menikah dengannya. Apabila masih tidak bisa kompromi dengan sikapnya, bisa jadi dia bukan jodoh yang tepat.

8. Bisa menyelesaikan konflik

Tidak ada hubungan yang tidak diwarnai konflik. Justru dari sinilah kematangan emosi dan kedewasaan dinilai. Ketika ada konflik entah itu kecil atau besar, idealnya orang yang siap nikah sudah bisa mengatasinya secara dewasa, tanpa perlu berlebihan melibatkan orang lain. Kuncinya tentu saja pada komunikasi yang nantinya akan menjadi pondasi kuatnya pernikahan.

9. Penerimaan dari orang terdekat

Bukan hanya keluarga, indikator siap nikah lainnya juga bisa dilihat dari penerimaan orang terdekat. Ini penting, karena perspektif mereka tidak bias karena cinta sehingga menjadi subjektif. Jadi, tidak ada istilah bucin atau budak cinta karena bisa melihat dengan gamblang apakah pasangan ini layak menikah.

Untuk itu, hargai dan tanyakan pendapat teman-teman terdekat tentang pasangan saat ini. Kemukakan pula apakah kalian terlihat pantas untuk mengambil komitmen lebih jauh yaitu pernikahan? Jangan-jangan selama ini teman-teman tidak tahan melihat ketidakseimbangan dalam hubungan kalian.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

29 menit lalu

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. redrockfertility.com
Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.


Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.


3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

2 hari lalu

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya. Foto: Canva
3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.


Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

3 hari lalu

Tom Cruise menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi setelah sukses membintangi film Top Gun: Maverick. Film tersebut berhasil meraih keuntungan lebih dari USD 1 miliar dan menjadi film berpendapatan tertinggi di 2022. Hal ini pun menambah pendapatan Tom Cruise secara signifikan. Jumlah kekayaannya kini sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,1 triliun. Foto: IMDB
Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.


5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

5 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

9 hari lalu

Ilustrasi hadiah (Pixabay.com)
Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

10 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

11 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.