Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Kiat Menjalani Hidup dengan Kesadaran Lingkungan saat Pandemi

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi sampah di wastafel. turnerplumbingco.com
Ilustrasi sampah di wastafel. turnerplumbingco.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hidup akan lebih mudah jika menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang sedang terjadi. Itulah prinsip praktisi kesehatan dan makanan organik Janti Wignyopranoto. Jadi ketika terjadi pandemi Covid-19, dia tak lagi terlalu terkejut. 

Janti telah cukup lama menjalani hidup dengan kesadaran tinggi terhadap alam. Menurutnya manusia adalah bagian dari ekosistem maka konsumsi segala sesuatu secukupnya dan menjaga keseimbangan serta keberlanjutan ekosistem.

Berikut sejumlah kiat hidup berkesadaran bisa Anda praktikkan untuk menjaga lingkungan, terutama selama masa pandemi.  

1. Berdayakan lingkungan tempat tinggal

Janti mengatakan yang perlu dipahami ada pandemi atau tidak kalau sudah punya dasar hidup berkesadaran maka tidak akan berpengaruh signifikan.

"Salah satunya ialah dengan memberdayakan lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini saya menjadikan pekarangan rumah untuk berkebun," ucap Janti dalam diskusi daring Bagaimana Berkontribusi Jaga Lingkungan Selama Masa Pandemi, Rabu 3 Juni 2020.

2. Memasak sendiri dari hasil kebun

Masak sendiri dari hasil kebun akan membuat kita lebih tahu porsi ukuran yang biasa kita makan dan siapa saja yang makan. Lalu buat perencanaan seperti apa mau makan, misalnya makanan fresh atau yang bisa disimpan. Prosesnya akan lebih mudah.

3. Memilah sampah rumah tangga

Mengolah sampah rumah tangga harus cermat yang dimulai dengan memilih makanan karena kaitannya dengan sampah. Selain memilah ialah memperpanjang usia sampah yang bisa diolah kembali.

4. Membeli keperluan belanja langsung dari produsen

Janti mengatakan jika ia pribadi sudah menghindari belanja di toko-toko besar, bagaimana kalau kita berikan langsung pada petani lokal dan artisan (mereka yang memproduksi produk yang kita pakai, misal roti atau sabun) dalam jumlah yang tidak terlalu besar dan kita tahu bahan-bahannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Termasuk kalau aku belanja sesuai kebutuhan aku ke toko curah yang bisa kita beli disesuaikan dengan kebutuhan, bawa wadah sendiri juga karena tidak menyediakan plastik," lanjut Janti yang kini tinggal di Yogyakarta

5. Membawa wadah sendiri dari rumah

Sebelum pandemi, Janti sudah mempraktikkan dan terbiasa bawa macam-macam wadah jika keluar rumah. Tak dimungkiri, awal-awal proses menjalani hidup berkesadaran ada saja yang bilang dirinya ribet sekali.

"Padahal kalau dibiasakan ya tidak juga, karena kebetulan aku sudah lama bawa wadah sendiri, tempat makan minum, sendok garpu, sedotan yang bisa dibilas dan kantong belanja. Kebiasaan tersebut sangat relevan dengan situasi sekarang," lanjutnya.

6. Membuat sendiri kebutuhan dari bahan alami

Uniknya Janti juga membuat sendiri kebutuhan toileters dari bahan-bahan alami mulai dari sabun, sampo, pencuci piring, pembersih rumah, pasta gigi, deodoran dan juga hand sanitizer yang belakangan banyak dicari.

"Misalnya kalau di rumah saya membuat sendiri dari lerak bisa untuk sampo dan sabun cuci piring. Minum air putih dengan potongan lemon, nanti malam saya kumpulkan di lemari es difermentasi selama 10 hari sebagai pembersih yang menjadi cuka konsentrat," ujarnya.

Tujuannya ialah mengurangi hidup konsumtif dan paparan bahan kimia terutama yang bersinggungan di kulit karena kulit permukaan paling besar terdampak di tubuh kita.

7. Mengurangi pakaian dengan tukar baju

Merujuk hasil penelitian yang mengungkapkan jika tekstil merupakan penyumbang sampah tekstil terbesar di dunia setelah minyak. Berpijak dari kekhawatiran tersebut, Janti pun memilih tidak belanja produk fashion di toko.

"Kalau saya melakukan tukar baju dengan siapa yang mau siapa yang pakai. Caranya kita bawa baju masing-masing lalu ditukar sesuai kebutuhan. Tanpa disadari kita juga sudah menimbun sampah fashion, karena sering belanja baju yang murah dan cepat rusak," ucapnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

4 jam lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

5 jam lalu

Cinta Laura/Foto: Instagram/Cinta Laura
Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

15 jam lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

1 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

3 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

3 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.


Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

3 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

4 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.