TEMPO.CO, Jakarta - Kulit Anda terasa tidak nyaman akhir-akhir ini? Anda tak sendirian. Kita sedang berada dalam kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya, terkurung di rumah karena pandemi virus corona. Banyak orang yang mengalami roller coaster emosi dan stres.
Stres dan emosi yang berubah-ubah drastis mempengaruhi kulit. Ketika cemas, hormon stres utama dalam tubuh kita, kortisol, menjadi tidak terkendali. Kulit pun menderita. Ketika kadar kortisol melonjak, itu mendorong kulit untuk membuat sebum berlebih, yang menyebabkan pori-pori tersumbat, peradangan, dan jerawat.
Kondisi ini juga dapat memperburuk masalah kulit yang ada, seperti eksim. Ketahui tanda-tanda lain gangguan kulit yang disebabkan oleh stres menurut dokter kulit, seperti dikutip Elite Daily, Sabtu, 9 Mei 2020.
1. Kulit kering
Jika kulit terasa kering, atau mungkin lebih kering dari biasanya, stres bisa menjadi salah satu penyumbang. Dokter kulit bersertifikat Dr. Joshua Zeichner mengatakan stres meningkatkan peradangan pada kulit yang mengganggu fungsi sawar kulit yang optimal, dan ini diterjemahkan ke lapisan luar yang melemah dengan hilangnya hidrasi.
Untuk membuat kulit Anda terasa lembut dan kenyal lagi, Zeichner menyarankan menggunakan pelembap tebal setelah kulit dibasahi atau setelah mandi. "Oleskan pelembap dalam waktu lima menit setelah keluar dari bak mandi atau pancuran untuk mengunci hidrasi dan mendapatkan hasil terbaik," katanya.
2. Eksim bertambah parah
Eksim terjadi ketika penghalang kulit tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan kekeringan dan peradangan. "Kulit berkembang menjadi merah, gatal, dan bercak bersisik yang biasanya mempengaruhi bagian dalam siku dan di belakang lutut. Namun, itu dapat berkembang di mana saja pada tubuh," kata Zeichner, yang menambahkan bahwa stres telah terbukti memperburuk eksim.
Sarannya? Atasi terlebih dahulu dengan sabun bernutrisi yang tidak akan mengupas kulit. Kemudian segera aplikasikan butter atau krim tubuh yang melembapkan. "Carilah pembersih hydrating daripada sabun keras, dan pelembap dua kali sehari," katanya.
3. Breakout atau berjerawat
Jika tiba-tiba Anda menemukan noda cacat, stres bisa menjadi masalah utamanya. "Stres meningkatkan hormon yang dapat memengaruhi produksi minyak, dan lebih banyak minyak berarti penyumbatan pada pori-pori yang dapat menyebabkan jerawat," kata Zeichner.
4. Kulit kusam
Tanda lain stres adalah kulit yang pucat dan kusam. Seperti yang dijelaskan Zeichner, stres memperlambat penyembuhan luka dan mungkin terkait dengan pergantian sel yang lebih lambat. “Ini berarti kulit mungkin tampak kusam ketika sel-sel mati menumpuk di permukaannya dan menghalangi pantulan cahaya,” kata dia.