TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang tua mulai mengenalkan ibadah puasa pada anak-anaknya. Seperti yang dilakukan Meisya Siregar, yang mulai mengajarkan puasa Ramadan pada puteranya Muhammad Bambang Arr Reybach. Hal itu terlihat dari unggahan di Instagram-nya. Istri Bebi Romeo ini menunjukkan foto saat santap sahur bersama serta kedua putrinya.
Meisya Siregar berbagi kebahagiaan karena anak laki-lakinya bersedia belajar ibadah puasa meski baru berusia 3,5 tahun. "Sumringahnya Bambang sahur pertama di Ramadhan ini. Alhamdulilah dapat berkah ya Bang," tulis Meisya dalam keterangan foto yang diunggah Sabtu, 25 April 2020.
Di unggahan Instagram Story-nya, Bambang pun ikut makan sahur tanpa terlihat mengantuk, ia malah sangat lahap saat makan dan digoda oleh kakak kakaknya. "Bambang buka nanti ya jam 12," kata Bebi dalam unggahan itu,
Usai sahur, Bambang lebih memilih untuk bermain sepeda bersama sang kakak Song Louisa Mu'Khadijah di depan rumahnya daripada melanjutkan tidur. "Lanjut sepedahan subuh-subuh," jelas Meisya.
Mengenalkan puasa sejak dini dianggap penting agar anak akan lebih mudah ketika harus wajib berpuasa saat memasuki usia baligh. Berdasarkan informasi dari Pediatrica Gadjah Mada yang dikutip dari laman sahabatkeluarga kemdikbud, orang tua boleh memperkenalkan puasa Ramadan saat anak telah memasuki usia empat tahun. Tentu pengenalannya harus dilakukan secara bertahap.
Berikut ini tips jika Anda ingin mengenalkan puasa pada anak-anak
1. Bertahap
Pertama, latihlah anak untuk makan sahur bersama dan berpuasa selama beberapa jam dalam beberapa hari. Kemudian pada minggu berikutnya, berikan rentang waktu berpuasa yang lebih lama seperti setengah hari. Jika anak cukup kuat, maka latih hingga sampai waktu berbuka. Namun, ini harus disesuaikan dengan usia dan tumbuh kembang anak.
2. Beri motivasi dan pujian
Kedua, tidak ada salahnya untuk memberikan anak motivasi dan pujian setelah anak berhasil melewati satu hari puasa. Meski hanya mampu berpuasa selama beberapa jam tetapi orang tua harus tetap menghargai usahanya.
Beri pujian atau hadiah dalam bentuk ciuman dan pelukan yang membuatnya semangat untuk kembali berpuasa di esok hari. Selain itu, berikan pengertian kepada anak mengenai makna dan manfaat berpuasa.
3. Siapkan menu menarik
Ketiga, ciptakan suasana sahur yang menyenangkan dengan menu-menu makanan khusus yang mengundang selera makan anak. Pada siang hari, ciptakan kegiatan dan aktivitas bermain yang menarik dan tidak menguras tenaga sehingga anak lupa bahwa dia sedang berpuasa.
4. Jangan paksa
Keempat, jangan memaksa anak jika beberapa hari kemudian dia sudah tidak tertarik ikut berpuasa. Jika memang mereka tidak ingin melakukannya, hargai keputusan anak sehingga kita sebagai orang tua akan lebih mudah untuk memotivasinya kembali berpuasa di tahun berikutnya.