TEMPO.CO, Jakarta - Sharon Stone punya firasat tentang bahaya virus corona jauh sebelum Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkannya sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020. Aktris 62 tahun itu mengaku sempat ketakutan. Ia lalu sangat berhati-hati, sampai-sampai orang menyebutnya ekstrem dan agak gila.
Pada awal Maret, dia sempat menggelar perayaan ulang tahun ke-62. Saat itu dia menyiapkan dokter dan perawat untuk memastikan semua orang di tempat itu tidak dalam kondisi demam atau sakit.
“Saya hanya berpikir kita harus sangat berhati-hati,” kata dia di No Filter with Naomi, sebuah acara YouTube dengan host supermodel Naomi Campbell. "Orang-orang berpikir saya agak ekstrem. Bahwa aku agak gila."
Sharon Stone mengatakan bahwa dia menyadari bahaya virus corona yang akan terjadi saat berada di pesta Elton John's Oscars pada awal Februari 2020. Jadi, ketika pandemi ini datang, dia sudah paham tentang apa yang sedang terjadi.
Saat itu dia bertemu penulis John Dempsey di pesta Oscar Elton. John berkata bahwa 40 persen dari bisnis mereka hancur, dia juga kehilangan teman di Cina. Sharon kemudian menyadari bahwa virus corona begitu berbahaya dan akan menjadi epidemi global.
Jadi, saat itu dia meminta pelayan di pesta untuk membawakannya hand sanitizer. Dia ketakutan dan terus mencuci tangannya.
“Aku pulang ke rumah dan membuka ritsleting bajuku, aku melepasnya dari dalam ke luar, memasukkannya ke dalam kantong plastik, mengikatnya, mandi, dan melepas semuanya."
Setelah itu, dia menelepon pengacaranya dan membatalkan semua acaranya di luar negeri. Banyak orang yang mengancam akan menuntutnya, tapi dia yakin itu tidak akan terjadi. Pengacaranya sempat ketakutan mereka benar-benar menuntut. Tapi ternyata mereka tidak melakukannya.
“Orang tidak mau mendengarkan saya. Saya membawa anak-anak saya keluar dari sekolah lebih awal. Saya mulai mengkarantina diri lebih awal,” kata Sharon Stone.