TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona baru membuat banyak orang harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Ini untuk mencegah virus penyebab COVID-19 itu menginfeksi lebih banyak orang.
Para peneliti dari UC-Davis dan University of Oregon, Amerika Serikat, menerbitkan sebuah laporan dalam jurnal mSystems yang mengungkapkan beberapa rekomendasi untuk ruang kerja selama masa pandemi corona, baik di rumah atau kantor.
Dua saran dari mereka, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adalah membuka ruang jendela untuk sirkulasi udara yang lebih baik dan membuka tirai untuk sinar Matahari alami.
“Cahaya Matahari ada sebagai sumber daya yang tersedia secara luas untuk membangun dalam konteks positif, dengan sedikit kerugian dari penggunaannya. Ada banyak dokumentasi tentang manfaat kesehatan manusia yang positif,” tulis peneliti seperti dikutip Fox News, Selasa, 14 April 2020.
Mereka juga mengatakan udara yang memasuki gedung dari luar dapat melarutkan partikel virus yang sudah ada di dalam ruangan sebelumnya. Kendati begitu, peneliti mengingatkan untuk memeriksa dan memastikan sistem filter udaranya.
“Tidak ada sistem filter yang sempurna. Baru-baru ini, telah ditemukan bahwa celah di tepi filter di rumah sakit telah menjadi faktor penyebab kegagalan sistem penyaringan untuk menghilangkan patogen dari lingkungan udara bersama,” tulis peneliti.
Peneliti juga mencatat bahwa virus ini cenderung lebih suka udara kering, sehingga lingkungan yang lebih lembab di dalam ruangan merupakan salah satu cara yang berpotensi mencegah penyebaran virus atau bahkan membuatnya tidak aktif.
Kendati begitu, mereka menyebut bahwa rancangan desain kantor terbuka yang banyak diterapkan perusahaan teknologi, media, atau yang lainnya dalam beberapa waktu belakangan, bukan tempat terbaik untuk krisis kesehatan masyarakat saat ini.
“Bangunan modern umumnya dirancang untuk mempromosikan kegiatan sosial. Dengan lebih banyak interaksi dan pertemuan yang dianggap menghasilkan kreativitas dan kerja tim yang lebih baik. Pada saat yang sama, ini juga sangat bagus untuk menyebarkan virus,” kata para peneliti.
Peneliti ini juga menyarankan agar para pengelola gedung dan perkantoran untuk memasang tanda yang mengingatkan karyawan agar mencuci tangan secara baik dengan sabun dan air panas selama setidaknya 20 detik.
Selain itu, peneliti juga meminta agar mereka menyediakan akses ke pembersih tangan berbasis alkohol dan menerapkan protokol pembersihan ketat yang baru, terutama untuk area berisiko tinggi seperti wastafel dan toilet.
Hingga hari ini berdasarkan data Worldometer, statistik Covid-19 di seluruh dunia telah mencatatkan angka lebih dari 1,9 juta kasus infeksi. Jumlah kematian yang tercatat lebih dari 119.000 kasus sementara angka pasien sembuh mencapai 450.000 kasus.