TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki akhir pekan ketiga masa belajar dan bekerja dari rumah, Anda dan si Kecil mungkin sudah mendapatkan pola. Jika biasanya akhir pekan Anda keluar rumah bersama keluarga, kali ini cobalah berolahraga bersama anak.
Menurut Fitness Trainer dan Fatloss Coach Sari Anisa, olahraga #dirumahaja bisa membuat bahagia karena dilakukan bersama.
"Mudahnya begini, jika di rumah ajak anak melakukan gerakan yang bisa mereka ikuti, bisa menggunakan lagu/musik atau mainan (bola, kursi plastik) anak-anak suka untuk media berolahraga," ucap ibu satu anak ini saat dihubungi Tempo.co, Sabtu 4 April 2020.
Menurut perempuan kelahiran Semarang, 28 Juni 1990 olahraga bersama anak cukup menantang, tapi bukan berarti tidak mungkin dilakukan.
Sari juga memberikan tips seperti yang ia unggah di laman Instagramnya agar bisa menjadi inspirasi para ibu dan anak untuk praktik olahraga di rumah.
1. Siapkan program workout
Sekarang banyak banget program workout baik yang gratis maupun berbayar. Jadwalkan kapan mau dilakukan. Kalau ada keinginan pasti ada jalan, jadi bisa langsung beraksi.
2. Bangun lebih pagi
Kalau jadwal Anda super padat, bangun lebih pagi selalu jadi penyelamat. Misal 20-30 menit sebelum anak bangun. Selain bisa lebih fokus, olahraga pagi bikin mood seharian lebih baik.
3. Membagi jenis workout
Mau olahraga ideal selama 60 menit akan jadi susah sekali buat Anda, coba dibagi jenis workout-nya. Misal sesi ini kardio, sesi lain latihan otot, dan sesi berikutnya streching atau yoga.
4. Siapkan alat untuk latihan anak
Siapin kegiatan anak saat kita workout, bisa diberi mainan. Atau alat kecil supaya anak mengikuti gerakan kita. Nantinya mereka akan lebih familiar dan bisa diajak workout bareng.
5. Kelola ekspektasi
Pastinya akan susah untuk workout dengan ideal tapi bukan berarti nggak bisa dilakukan. Mulai cari cara dan jenis variasi olahraga, bisa jalan bareng, main bola, gerakan dancing atau lompat bersama anak. Lebih baik sedikit tapi teratur daripada tidak pernah disempatkan sama sekali.
Olahraga bersama anak, lanjut Sari memang menantang, terlebih jika anak-anak masih balita. "Tiba-tiba anak bosan dengan mainannya, lalu cari perhatian Anda atau membuat kekacauan sehingga konsentrasi dan mama jadi terbagi, atau malah olahraga-nya jadi berhenti," ucap Sari.
Sari juga membagikan siasat atur waktu agar lebih efektif. Saat anak belum bangun, kita bangun 20-30 menit lebih awal. Bisa juga bekerja sama dengan suami untuk mengawasi anak selama 30 menit jika memang tidak ada tenaga pengasuh.
"Atau turunkan ekspektasi, tidak usah sedih kalau olahraga jadi kurang maksimal dan intens, sudah risiko. Masih jauh lebih baik daripada tidak olahraga sama sekali," ucapnya.
Supaya anak tertarik kooperatif, Anda juga bisa melakukan kegiatan olahraga di seputar rumah misal lapangan atau halaman dengan tetap mematuhi jarak sosial, misal jalan kaki atau bersepeda agar ada suasana baru.