TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya industri pariwisata yang terkena hantaman efek wabah corona. Industri fashion pun turut merasakan efeknya, seperti yag dirasakan desainer modest fashion Ria Miranda dengan label brand-nya RiaMiranda.
Pengusaha wanita asal Minang ini menceritakan tantangan terberat sebagai seorang entrepreneur di tahun ini melalui laman Instagramnya, Jumat 27 Maret 2020. Ia mengatakan, timnya harus kerja di rumah dan lebih sibuk daripada sebelumnya.
"Banyak decision penting diambil melalui conference call, semua untuk kesehatan, keselamatan dan hak RM team sampai Lebaran nanti," tulisnya.
Bersama tim yang dimiliknya, ibu tiga anak ini meyakini ujian bisa dilewati, kuncinya adalah bertahan dan tetap ikhtiar. Ia juga merasakan penjualannya turun, itu pasti. Tapi tak masalah asalkan jangan sampai terjun bebas.
"Usahanya dengan team online sales dan produksi yang terpaksa masuk secara shift dengan protokol baru yang strict. Tentunya cek suhu, masker (kita udah nggak beli lagi sekarang kita mau jahit sendiri), lunch dan vitamin kita siapin," tulisnya lagi.
Usaha semaksimal mungkin yang Ria Miranda terapkan semata agar para customer tetap bisa terlayani dengan maksimal, meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki.
Saat ini, di tengah wabah corona yang belum ditebak, tim produksi mengejar finalisasi koleksi Raya 2020 yang launching April mendatang. Tinggal hitungan hari.
"Aku nggak tahu gimana dan seperti apa... Dulu bisa memprediksi hari esok, sekarang hari esok itu abu-abu. Tapi yakin esok kan masih ada. Ya Allah.. terima kasih banyak ini jadi pelajaran hidup yang sangat hebat. Buatku sendiri kita nggak bisa sendiri," ujar dia.
Ria mengatakan membuat koleksi Lebaran "Raya 2020" dengan persiapan yang jauh lebih matang dan dari hati. "Tapi kenyataan bikin kita harus kerja extra.. dan bener sih no brands will survive this alone. If this shall to pass, we need your support," tulisnya mengakhiri keterangan.