Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Tua Harus Tahu, Ini 7 Panduan Cegah Virus Corona pada Anak

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona masih menjadi perhatian besar di seluruh dunia. Calon orang tua dan ibu hamil, ibu menyusui, dan pemilik anak balita menjadi garda terdepan dalam mencari informasi terkait virus ini.

Simpang siurnya pengetahuan virus corona di kalangan masyarakat membuat beberapa orang mendapatkan disinformasi yang tidak sesuai pengetahuan ilmiah. Menurut dokter Reisa Broto Asmoro, informasi yang tepat diperlukan untuk menghadapi pandemi corona ini.

"Perlu diketahui jika virus corona merupakan virus yang baru di dunia, jadi kita belajar dari pengalaman kasus di negara lain. Jadi rentan untuk menentukan dari mana asal awalnya. Sebelumnya ada hipotesis awal anak tidak rentan tapi ada pula kasus anak juga bisa terkena," kata Reisa dalam Live Instagram Mother and Baby, Selasa, 24 Maret 2020.

Merujuk dari kasus demi kasus, Reisa mengatakan lebih cenderung bilang berbagai usia bisa terpapar jadi harus waspada. Sejauh ini daya tahan tubuh balita lebih kuat karena sering dilatih dengan vaksinasi, lebih sering perang dengan virus jadi lebih kuat. "Balita jarang yang punya penyakit penyerta jadi lebih less worry," ujar dia.

Berikut panduan singkat tentang virus corona yang perlu dipahami orang tua seperti yang dirangkum dari penjelasan Reisa.

1. Sifat virus

Virus corona jika sudah menginfeksi bisa terbagi menjadi tiga tingkatan yakni ringan, sedang, dan berat. "Nah kalau yang ringan ini biasanya tidak menyadari dan meminta pertolongan nakes, misalnya batuk ringan, dipikir flu biasa, kalau sudah sedang sudah ada demam," ucapnya.

Lalu tingkatan kedua sedang: cukup tinggi efeknya bisa batuk, sesak napas, badan terasa tidak enak. Paling tinggi di tingkatan berat dengan gejala sesak nafas lebih berat dan harus butuh bantuan medis.

2. Sesak napas karena COVID-19

Bagaimana membedakan sesak napas karena asma dan COVID-19? Reisa mengatakan bahwa asma ketika mengeluarkan udara dari paru-paru rasanya berat, butuh effort dan tenaga ekstra, sementara kalau karena virus bernapas biasa saja kita udah berat. Namun untuk meyakinkan lebih baik dilakukan pemeriksaan oleh tenaga di medis.

3. COVID-19 bisa diobati di rumah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Reisa hingga saat ini belum ada yang mengklaim perawatannya seperti apa, tapi kita bisa belajar dari negara lain. Sekarang sudah disusun panduan terapi untuk rumah sakit rujukan. Obatnya juga punya tujuan masing-masing. "Jadi kalau terapi biar dokter saja yang mengarahkan, termasuk saat di rumah," Reisa menyarankan.

4. Alasan mengapa harus di rumah aja

Gencar imbauan agar semua orang yang memiliki kesempatan di rumah saja. Maka tetaplah di rumah untuk agar pandemi tidak semakin luas, tidak bercampur antara orang dengan orang lain. "Virus bisa hilang atau mati selama 14 hari, jika semua bisa stay maka diharapkan pandemi bisa segera berlalu," harapnya.

5. Perlukah vitamin anak untuk anak?

Menurut Reisa sebenarnya yang paling penting harus jaga daya tahan tubuh dengan baik, termasuk jika dibutuhkan bisa dengan vitamin dan suplemen. Agar semua kebutuhan terpenuhi bisa pakai multivitamin A, C, B, B9, B12, D, K, yang harus masuk semua ke tubuh kita. Tapi jangan lupakan makan dan olahraga teratur.

6. Minum air hangat bisa mematikan virus?

Beredar informasi jika kita minum air hangat maka bisa mematikan virus, Raisa mengatakan virus bisa mati dengan suhu di atas 70 derajat. Tapi itu harus selama 5 menit baru bisa mati, jadi minum air hangat tidak bisa mematikan.

7. Terpapar virus bisa sembuh sendiri

Penyakit karena virus sifatnya self limiting disease, bisa pulih setelah kurun waktu tertentu antara 14-21 hari. "Namun perlu diingat kondisi tiap orang berbeda-beda, perlu antisipasi kalau ada penyakit penyerta yang berefek komplikasi," kata dia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.