TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana Anne Avantie bersama yayasannya memproduksi alat pelindung diri atau APD untuk tenaga medis. Selama pandemi corona, tenaga medis di Indonesia mengalami kekurangan APD untuk menjalankan tugas. Banyak di antara mereka menggunakan APD darurat, termasuk jas hujan.
Menurut Anne Avantie, APD yang diproduksi yayasannya dipersembahkan oleh para donator. APD ini tidak diperjualbelikan, akan disumbangkan ke rumah-rumah sakit dengan permohonan resmi.
Dalam unggahannya di Instagram, Rabu, 25 Maret 2020, Anne membagikan foto-foto timnya yang sedang berada di mesin jahit. Mereka tampak membuat pakaian hazmat, pakaian dekontaminasi, berwarna putih.
Di keterangan foto Anne menuliskan bahwa ia tersentuh atas perjuangan para pahlawan kemanusiaan itu mempertaruhkan nyawanya menyelamatkan pasien yang terinfeksi virus corona.
“Saya menanggapi dengan segala ketulusan, walau dalam keterbatasan mesin. Tapi niat baik kami tidak terbatas. Dan saya percaya ketika Tuhan berkehendak, saya dan tim pasti dimampukan bahkan untuk hal yang mustahil sekalipun,” tulis dia di keterangan foto.
Keterbatasan mesin membuat produksi hazmat Anne Avantie terbatas, apalagi semua dikerjakan secara manual.
“Maka dengan segala keterbatasan, baju APD setiap hari kami produksi semampu yang kami bisa lakukan, semaksimal mungkin dengan menghentikan seluruh produksi yang lain,” kata dia.
Ia juga meminta maaf karena tidak dapat menyumbangkan banyak APD untuk para tenaga medis di rumah sakit.
“Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat dan bisa ditiru oleh penjahit-penjahit lain atau garmen yang lain, untuk mengambil peran, menjadi terang sekecil apapun sinarnya bagi sesama yang membutuhkan,” kata Anne Avantie.